SOLOPOS.COM - Peparnas 2016 (Pon-peparnasjabar2016)

Peparnas 2016, sejumlah atlet difabel asal Boyolali mengukir prestasi mewakili Kalimantan Timur.

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah atlet difabel asal Boyolali mengukir pretasi di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 di Bandung. Bukan atas nama Boyolali atau Jateng, melainkan Kalimantan Timur (Kaltim). Hingga saat ini, sedikitnya satu medali perak dan dua perunggu mereka raih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga medali itu diraih Katarina Dwi Putri Kristianti, Sukarno, dan Sumiyati. Katarina meraih medali perak dalam pertandingan bowling. Sementara Sukarno dan Sumiyati masing-masing menyabet perunggu dalam ajang olahraga atletik.

“Doakan kami semoga mendapatkan medali lebih banyak lagi. Untuk sementara, kami dapat tiga medali,” ujar koordinator difabel Boyolali yang bertanding di Peparnas, Wiwik, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (18/10/2016).

Peparnas digelar di Bandung selama sepuluh hari, 15-25 Oktober 2016. Meski olahraga yang diikuti kaum difabel se-Indonesia itu baru berjalan tiga hari, atlet difabel asal Boyolali sudah membuktikan prestasinya dengan menggondol tiga medali.

Selama tujuh hari ke depan, kata Wiwik, peserta akan lebih semangat lagi bertanding mempersembahkan yang terbaik. “Saat ini masih berlangsung. Kami belum himpun data-data teman yang lain yang bertanding,” paparnya.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Boyolali, Agung Djoko Purwanto, sangat mengapresiasi prestasi yang ditorehkan teman-teman difabel dalam ajang Peparnas. Meski prestasi mereka bukan mewakili Jawa Tengah, KONI tetap sangat bangga.

“Terlepas dari mereka tidak mewakili Boyolali dan Jateng, prestasi teman-teman difabel sangat kami apresiasi,” ujar dia.

Terkait ada tidaknya penghargaan dari KONI atas prestasi tersebut, Agung belum bisa memberikan jawaban. Dia akan menggelar pertemuan dengan pengurus lainnya dan menemui para difabel.

“Kalau sesuai aturan, mereka yang dapat penghargaan itu yang memperoleh rekomendasi. Namun, soal ini kami belum bisa menentukan,” paparnya.

Apresiasi serupa disampaikan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Purwanto. “Kalau dari kami, kami terus berupaya mendorong teman-teman difabel bisa mandiri. Jika butuh bantuan, kami dampingi sampai tercapai,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya