SOLOPOS.COM - Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Klaten Utara, M. Zuhri, bersama kelompok musisi jalanan Putra Pangestu, Jumat (10/12/2021). (Solopos/com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Klaten Utara, M. Zuhri,  memberi perhatian lebih kepada para musisi jalanan. Dia pun disebut-sebut menjadi bapaknya puluhan pengamen yang tergabung dalam kelompok musisi jalanan Putra Pangestu.

Kedekatan Zuhri dengan mereka bermula dari rasa penasaran terhadap sekelompok pengamen yang saban hari beraktivitas di wilayah GOR Gelarsena, Kecamatan Klaten Utara pada 2019 lalu. Zuhri akhirnya terdorong untuk menggali informasi alasan mereka yang masih berada pada usia remaja turun ke jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebagian dari mereka memilih hidup di jalanan lantaran kondisi keluarga yang tak harmonis. Dari informasi itu, Zuhri memantapkan diri untuk merangkul mereka. “Dalam pandangan saya, mereka lebih haus terhadap ilmu agama,” kata Zuhri saat ditemui Solopos.com di wilayah Pandanrejo, Kecamatan Klaten Tengah, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Pemkab Klaten Pertimbangkan Tutup Alun-Alun saat Malam Tahun Baru

Awalnya tak mudah bagi Zuhri untuk mendekati mereka. Secara perlahan, Zuhri menyampaikan maksudnya untuk bergabung. “Kami ajak makan-makan dengan mengontrak pedagang angkringan. Mereka juga saya ajak untuk mengenal keluarga saya,” kata pria yang pernah menjadi guru di SMA Muhammadiyah 1 Klaten tersebut.

Berbekal ilmu agama yang dia miliki, Zuhri mulai mengajari para pengamen tersebut tentang baca-tulis Al Qur’an. Kian hari mereka semakin mengenal Zuhri dan mengetahui niat tulusnya untuk membimbing mereka yang masih usia remaja. Setelah 1,5 bulan melakukan pendekatan, Zuhri pun diterima.

Pertemuan Zuhri dengan puluhan pengamen jalanan itu semakin intensif. Secara rutin mereka belajar baca-tulis Al Quran dan beribadah. Selain itu, Zuhri mengajari mereka untuk berzakat. Zuhri membelikan para remaja itu seekor kambing agar mereka belajar berkurban saat Iduladha.

Baca Juga: 4 ABG Geng Broken Brain Klaten Ternyata Komplotan Begal

Zuhri pun memiliki komitmen dengan kelompok musisi jalanan tersebut. Mereka membikin sejumlah peraturan. Salah satunya saban Jumat jam mengamen dibatasi maksimal hingga pukul 11.00 WIB agar mereka fokus untuk menjalankan Salat Jumat. Selain itu, mereka berkomitmen untuk tak mengonsumsi miras bahkan narkoba.

“Saya juga kerap menggelar sidak miras. Sudah ada komitmen kalau ada yang ketahuan miras langsung dikeluarkan. Untuk Narkoba, alhamdulillah mereka jauh dari penyalahgunaan Narkoba,” kata Zuhri.

Tak hanya siraman rohani yang diberikan. Beberapa kali Zuhri bekerja sama dengan polisi untuk memberikan penyuluhan keamanan dan ketertiban kepada para remaja tersebut. Selain itu, para wirausahawan digandeng untuk memberikan motivasi. Para pengamen tersebut juga diikutkan pelatihan sablon dan keterampilan lainnya.

Baca Juga: Rusak Motor saat Tawuran, 9 Anggota Geng Broken Brain Klaten Ditangkap

Mereka juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Seperti mengajak para musisi jalanan kampanye vaksinasi Covid-19. Selain itu, mereka diajak untuk menggelar aksi penggalangan donasi yang diberikan kepada saudara yang tertimpa bencana. Yang terbaru, para musisi jalanan itu dirangkul Barisan Antinarkotika (BANN) untuk terlibat dalam berbagai kampanye antinarkoba di Klaten.

Zuhri juga mengadvokasi para pengamen itu. Salah satunya dengan menguruskan KTP dan KK para remaja tersebut lantaran sebagian dari mereka tak punya identitas kependudukan. Dari advokasi itu, Zuhri berhasil menikahkan dua pasang musisi jalanan.

Soal biaya untuk mendampingi para musisi jalanan tersebut, Zuhri mengaku sebagian besar berasal dari kocek pribadi. Hanya sekali Zuhri mendapat bantuan beras dari salah satu lembaga amil zakat, itu pun jumlahnya terbatas. “Tidak apa-apa menggunakan dana pribadi saya. Saya yakin Allah lebih kaya. Pasti  akan diganti yang lebih besar,” kata Zuhri.

Baca Juga: Sepeda Motor Knalpot Brong Disita, 38 Masih Ngendon di Polres Klaten

Harus Berubah

Awalnya ada 22 orang musisi jalanan yang tergabung dalam kelompok Putra Pangestu. Seiring perkembangan, Zuhri kini mendampingi sekitar 24 musisi jalanan.

Dia berharap dari pendampingan yang dilakukan para remaja itu memiliki akhlak yang baik meski mereka hidup di kerasnya jalanan. Selain itu, dari pendampingan tersebut mereka diharapkan bisa mandiri dengan bekal keterampilan yang sudah diberikan dan tak lagi kembali turun ke jalan demi mencari sesuap nasi.

“Selain memiliki ilmu agama, harapan saya kedepan mereka juga bisa mandiri dengan kursus-kursus yang diberikan,” kata dia.

Baca Juga: PN Klaten Tolak 7 Perkara Keberatan Uang Ganti Rugi Tol Solo-Jogja

Salah satu anggota Putra Pangestu, Jambul, 27, mengatakan grup musisi jalanan itu terbentuk dari gabungan sejumlah musisi jalanan yang ada di Klaten. “Saya pribadi akhirnya mau didampingi karena ingin menambah ilmu agama, beribadah, dan lainnya. Prinsipnya, saya ingin anak jalanan itu jangan dipandang sebelah mata,” kata dia.

Salah satu anggota Putra Pangestu, Sekar, 25, mengaku sudah sejak lama hidup di jalanan. Awalnya dia menjadi pengamen hingga akhirnya bergabung dengan grup musisi jalanan Putra Pangestu. “Saya dari keluarga broken home,” kata remaja asal Kecamatan Klaten Selatan itu.

Sekar membenarkan selama ini dia dan teman-temannya diajari ilmu agama serta dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan oleh Zuhri. Sekar mengaku senang dengan tambahan ilmu tersebut. “Masak mau hidup seperti ini terus. Harus ada perubahan,” kata dia.

Baca Juga: Nggak Pede, Peserta Mundur dari Tes Wawancara Perangkat Desa Wonogiri



Sekar mengaku tak ingin selamanya hidup di jalanan. Dia bersama kerabatnya mulai merintis usaha membuka warung angkringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya