SOLOPOS.COM - Penyuluh Agama Islam Matesih Karanganyar Sosialisasi Pencegahan PMK. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR–Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha, Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar memberikan sosialisasi sekaligus edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada tokoh agama dan takmir masjid di wilayah tersebut.

Kegiatan dikemas dalam talk show dengan tema Ibadah Kurban di Tengah Wabah PMK Pada Hewan Ternak di Aula Kantor Kecamatan Matesih, Jum’at (17/6/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Talk show dihadiri lebih dari 100 orang tokoh agama dan pengurus takmir masjid se-Kecamatan Matesih, khususnya mereka yang akan menjadi penyelenggara penyembelihan hewan kurban.

Talk show yang digelar bersama Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar ini merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap penyakit yang kini menyerang hewan ternak untuk kurban.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu panitia kegiatan, Abda’iyah Al Hadi, mengatakan masyarakat saat ini dihadapkan pada masalah potensi persebaran PMK dan bertepatan dengan momen Hari Raya Iduladha, di mana umat Islam disunahkan melaksanakan ibadah kurban.

Baca Juga: 270 Ekor Sapi di Karanganyar Suspek PMK, Tiga Pedet Mati

“Melihat kondisi seperti ini, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Matesih terpanggil untuk proaktif dalam upaya pencegahan persebaran PMK dalam mempersiapkan ibadah kurban. Ini sesuai arahan Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama [Kemenag] Karanganyar, Wiharso bahwa penyuluh harus bersinergi dengan stake holders dalam membina masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, talk show menghadirkan narasumber dari Satgas Halal Kemenag Karanganyar, Sutarno.

Sutarno mengatakan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi standar penyembelihan, di antaranya hewan yang disembelih binatang halal, bebas dari penyakit.

Selain itu hewan disembelih oleh orang Islam, baligh, dan ahli dalam penyembelihan sesuai kaidah agama.

Narasumber lainnya adalah dokter hewan pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, drh Yanida Yusuf.

Baca Juga: Telanjur Banyak Kasus PMK, Pemkab Karanganyar Baru Tutup Pasar Hewan

Ia menjelaskan bahwa media pembawa PMK adalah hewan seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan ruminansia lainnya termasuk satwa liar.

Sedangkan produk hewan yang berpotensi sebagai sumber transmisi penularan PMK adalah daging, kulit mentah, produk susu dan embrio hewan rentan.

“Ada media pembawa lain yang berpotensi sebagai sumber penularan PMK, yaitu udara, airbone terutama untuk yang beriklim sedang, manusia dan kontak langsung melalui benda yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi [kandang, transportasi, tangan, alas kaki, pakaian maupun pakan]. Manusia tidak dapat tertular tapi melainkan dapat menjadi media penularan,” ujarnya.

Ditegaskannya lagi bahwa masyarakat harus waspada terkait bahaya, risiko masuk dan menyebarnya PMK serta kerugian ekonomi dari masuknya PMK.

Masyarakat hendaknya tidak membeli hewan ternak rentan PMK yang dijual murah terutama dari wilayah yang terdapat laporan kasus kejadian PMK.

Baca Juga: Sudah 9 Sapi Kena PMK, Pemkab Karanganyar Belum Mau Tutup Pasar Hewan

Dengan demikian, pemeriksaan dan kewaspadaan harus ditingkatkan untuk menjaga kesehatan ternak sebagai salah satu sumber pangan.

Sementara itu, talk show didukung Pemerintah Kecamatan Matesih, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Matesih dan Baznas Kabupaten Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya