SOLOPOS.COM - Sebanyak 166 penyuluh agama mengikuti pembinaan di Gedung IPHI Kabupaten Karanganyar pada Kamis (16/7/2020). (Solopos.com-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Sebanyak 166 orang penyuluh agama di Kabupaten Karanganyar diajak mengampanyekan paham kebangsaan.

166 Penyuluh agama se-Kabupaten Karanganyar itu dikumpulkan di aula Gedung IPHI Kabupaten Karanganyar pada Kamis (16/7/2020). Mereka dikumpulkan untuk menerima pembinaan dari Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar, Wiharso.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati menyampaikan harapan penyuluh agama dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Terutama pada masa pandemi, penyuluh agama diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat.

Positif Covid-19 Karanganyar Tambah 9 Orang, Nakes Dominan

"Keimanan menjadi salah satu imunitas. Saya berharap penyuluh agama dapat membantu pemerintah. Apabila ada warga yang membutuhkan bantuan, silakan sampaikan kepada pemerintah. Terus semangat dan energik," ujar dia saat memberikan sambutan di hadapan peserta pembinaan.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar, Wiharso, menuturkan status penyuluh agama itu non-PNS. Dia sepakat peran penyuluh agama strategis di masa pandemi.

"Di musim pandemi ini strategis sekali. Apa yang disampaikan Bupati tadi terkait penyampaian bagaimana menyikapi pandemi. Masyarakat tidak panik tapi hati-hati, jaga kesehatan sebaik-baiknya," tutur dia.

42 Orang di Ngargoyoso Karanganyar Keracunan, 5 Masih Dirawat

Penyuluh agama tersebut akan bekerja selama periode tertentu, yakni 2020 hingga 2024. Wiharso menyebutkan sejumlah tugas penyuluh agama, seperti menginformasikan, mengedukasi, mengadvokasi, dan lain-lain.

 

Beri Solusi

"Yang diinformasi tidak hanya hal agama tapi juga program pemerintah. Penyuluh juga mendampingi masyarakat secara spiritual maupun material. Apabila ada yang membutuhkan masukan tentang persoalan rumah tangga, mereka bisa mendampingi. Penyuluh agama bukan hanya mengajak tapi memberikan solusi kepada masyarakat," tutur Wiharso saat berbincang dengan wartawan.

Selain persoalan keagamaan, Wiharso juga sepakat bahwa penyuluh agama juga menjadi garda depan dalam persoalan keagamaan. Penyuluh agama wajib mengajak masyarakat berpikir moderat, seperti soal paham kebangsaan.

Resto On The Bus Jadi Alternatif Wisata di Salatiga

"Saya ajak umat beragama moderat. Yo tenanan, jangan sampai leda-lede sak enake dewe. Ora terlalu kenceng bersikap. Tapi yo ora sak senenge dewe. Sedang kami gelorakan moderasi beragama. Diakui bahwa masih ada hal-hal yang perlu dikembangkan, ukhuwah islamiah. Antarumat beragama wajib menjaga kedamaian, kerukunan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya