Solopos.com, SRAGEN — Penyintas Covid-19 yang mendapatkan vaksin hingga dua dosis memiliki kekebalan tubuh atau imunitas paling tinggi. Hal ini diketahui berdasarkan hasil seroprevalence survey atau survei antibodi yang dilakukan secara nasional Kementerian Kesehatan.
Dari survei ini diketahui pula warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua memiliki kekebalan lebih dari 80%. Ada ribuan sampel yang diuji laboratorium sehingga menghasilkan data tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam kunjungannya ke Bantul, Jumat (21/1/2022), mengungkapkan ada sekitar 20.000 sampel dari 100 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang sudah diuji pada Desember 2021.
Baca Juga: Ini Puskesmas Terbesar di Sragen dan Satu-Satunya Berstandar Kemenkes
“Hasi dari seroprevalence survey, 86,6% rakyat Indonesia sudah ada antibodinya,” terang Budi.
Timbulnya antibodi dijelaskan Budi bisa disebabkan dua hal. Pertama dapat dikarenakan vaksinasi. Kedua secara alami terbentuk karena sebelumnya pernah terinfeksi.
“Jadi kombinasi antara antibodi yang dari infeksi maupaun antibodi yang vaksinasi itu sudah 86,6 persen,” tandasnya.
Lebih lanjut Budi menuturkan bila hasil riset membuktikan orang yang paling kuat imunitasnya atau superimmunity adalah orang pernah terinfeksi, lalu mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Hasil Sementara Survei Antibodi, Kekebalan 42 Warga Sragen di Bawah 50%
“Jadi kalau orang sudah terinveksi, antibodinya timbul karena infeksi, kemudian divaksinasi, vaksinasinya sudah kaya booster yang luar biasa kuat,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
