SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Puluhan buruh mengalami penyekapan disertai penyiksaan di sebuah pabrik kuali di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang.

Saat digerebek dan hendak dievakuasi petugas, mereka terlihat tertekan, sehingga kepolisian terus berupaya untuk meyakinkan mereka dalam kondisi aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat digerebek kelihatan langsung mereka dalam kondisi tertekan. Melihat polisi seperti orang asing, sehingga kita yakinkan mereka kalau mereka dalam kondisi yang aman,” jelas Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Shinto Silitonga, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (4/5/2013).

Setelah polisi berhasil meyakinkan para korban dan mengevakuasi ke Polres Tangerang, perlahan kondisi trauma dan tertekan menyelimuti para buruh yang diperlakukan tidak layak itu hilang.

“Perlahan sudah mulai terlihat pancaran motivasi dari mereka,” jelas Shinto.

Shinto menggambarkan kondisi para buruh saat pertama kali aparatnya menggerebek pabrik tersebut. Saat itu, terang Shinto, kondisi para buruh terlihat memprihatinkan.

“Selain tertekan secara psikis, badan mereka tidak terawat, ada yang tidak pakai baju, ada yang bajunya robek-robek, korengan, sungguh tidak manusiawi,” tuturnya.

Selama kurang lebih tiga bulan, para buruh itu disekap oleh majikannya, disiksa dan tak dibayar. Mereka takut untuk melarikan diri karena takut oleh ancaman dari pihak pengusaha dan centeng-centengnya.

Praktek “perbudakan” di pabrik kuali tersebut terkuak setelah dua buruh yang bekerja di pabrik itu berhasil melarikan diri. Andi Gunawan ,20, dan Junaidi ,22, kabur setelah tiga  bulan dipekerjakan dengan tidak layak.

“Pada 2 Mei 2013, Komnas HAM mendapat laporan “praktek perbudakan” dari dua pemuda yang berasal dari Lampung Utara. Mereka diajak bekerja ke Tangerang oleh orang yang tidak dikenal sebelumnya. Mereka dijanjikan akan dipekerjakan di perusahaan dengan gaji Rp 700 ribu per bulan,” ujar Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya