SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/satuuntukindonesia.com)

Ilustrasi (google/satuuntukindonesia.com)

JAKARTA–Kasus “perbudakan” di pabrik kuali milik Yuki Irawan ,41, di Tangerang mendapat perhatian serius dari DPR. Anggota Komisi IX Chusnunia berharap tersangka kasus itu dihukum berat.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Kasus seperti buruh kuali ini harus serius ditangani, tidak cukup hanya dikecam, tetapi perlu penanganan yg lebih konkret dari pihak yang berwajib. Ini sudah sangat tidak manusiawi,” kata Chusnunia dalam pernyataannya, Selasa (7/5/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Politikus PKB ini meminta polisi mendalami kasus tersebut. Dia menduga ada prakter perdagangan manusia dalam kasus yang melibatkan 34 buruh ini.

“Kejadian penyiksaan yang menimpa buruh di Tangerang terindikasi sudah masuk ranah pidana, selain juga banyak terjadinya pelanggaran terhadap aturan perundangan ketenagakerjaan. Tidak menutup kemungkinan juga ada indikasi perdagangan manusia dalam kasus ini,” ujarnya.

“Dalam hal ini kami mendukung langkah Kemenakertrans yang akan memidanakan pemilik pabrik kuali tersebut. Pihak kepolisian dan seluruh penegak hukum harus tegas dan seadil-adilnya,” imbuh Chusnunia.

Dia juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif mengawasi tempat-tempat usaha yang tertutup dan mencurigakan. Peran masyarakat sangat penting mengingat keterbatasan jumlah pengawas ketenagakerjaan.

“Ketika masyarakat menemukan kejanggalan atau kemungkinan adanya tindak kekerasan hubungan kerja yang terjadi di lingkungannya, masyarakat dapat melaporkannya,” imbau politikus asal Lampung ini.

Komisi IX telah berkali-kali menyetujui usulan Kemenakertans untuk menambah jumlah pengawas ketenagakerjaan. Namun, diakui Chusnunia, hingga saat ini realisasinya belum maksimal.

“Ini menjadi PR bersama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengawas ketenagakerjaan. Tidak dapat hanya dibebankan kepada Kemenakertrans, sebab ini merupakan kerja lintas sektoral,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya