SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) pada 2013 telah melakukan penyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP) bidang bangunan di Kota Solo. Penyesuaian NJOP bidang bangunan baru menyasar lima kelurahan, sementara ditargetkan 2014 sudah diterapkan secara keseluruhan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Penagihan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Solo, Dwi Wuryanto, saat ditemui disela-sela sosialisasi pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) di aula kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Jumat (10/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelumnya memang belum ada penyesuaian NJOP bangunan. Baru di tahun ini (2013) baru kami mulai penyesuaian NJOP itu. Untuk sampel awal penerapan NJOP, kami ambil lima kelurahan yakni Jajar, Karangasem, Kadipiro, Nusukan dan satu kelurahan lagi,” papar Dwi.

Saat disinggung pemilihan lima kelurahan yang menjadi sampel penyesuaian NJOP, Dwi menegaskan lima kelurahan itu merupakan wilayah pengembangan. Dia menjelaskan lima kelurahan tersebut terdapat bangunan-bangunan baru yang dipakai untuk pengembangan.
“Sebelum adanya penyesuaian NJOP bangunan, pajak bangunan dengan dua lantai dibayar sama dengan satu lantai. Itu semua ketetapan lama. Makanya kami terapkan sampel pada wilayah pengembangan. Rencananya tahun depan sudah merata di setiap kelurahan di Kota Solo,” jelas dia.

Pihaknya menerangkan penyesuaian NJOP untuk lima kelurahan sudah berjalan dengan menerjunkan tim ke lapangan yang melibatkan aparat terkait. Dia menargetkan akhir Juni sudah selesai. Setelah itu, Pemkot melakukan pendataan lagi dengan mengubah NJOP tanah dan NJOP bangunan.

Menyoal tentang pencapaian PBB di Kota Solo, Dwi menjelaskan saat ini baru sekitar 10 persen dari target sebesar Rp45 miliar. Sedikitnya prosentase masyarakat membayar PBB, kata dia, karena model pembayaran PBB yang dilakukan masyarakat itu biasanya mendekati jatuh tempo sekitar bulan Agustus dan September.

”Sampai sekarang baru sekitar 10 persen dari target. Mungkin akan ramai sekitar Agustus dan September. Bagi kami tidak masalah asalkan tidak terlambat dari ketentuan waktu yang ditetapkan. Dan karakter itu sudah menjadi kebiasan tiap tahun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya