Kolom Jogja
Minggu, 27 Juni 2010 - 10:22 WIB

Penyertaan Tuhan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita. Dia yang membantu dan melakukan peperangan kita.”Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali. (2 Tawarik 32: 8).

Penyertaan Tuhan yang sangat menentukan ini tidak melihat kondisi. Orang banyak atau sedikit kalau Tuhan yang menyertainya maka kemenangan dan keberhasilan akan mengiringi. Sekalipun banyak orang tapi kalau tidak disertai Tuhan juga akan memperoleh kekalahan dan kekecewaan.

Advertisement

Penyertaan itu tidak pandang kondisi kaya atau miskin. Orang kaya sangat baik kalau dia disertai Tuhan. Orang miskinpun akan menjadi berhasil kalau disertai Tuhan. Sebaliknya orang kayapun bila tidak beserta Tuhan akan mengalami kekecewaan-kekecewaan dan kehancuran.

Apalagi orang miskin kalau tidak beserta Tuhan akan lebih memprihatinkan lagi. Itulah mengapa penyertaan Tuhan itu sangat penting. Dalam kondisi yang sulit dan mustahil, kita membutuhkan penyertaan Tuhan. Seperti Hizkia ketika hendak berperang melawan Asyur di bawah pimpinan Raja Sanherib.

Advertisement

Apalagi orang miskin kalau tidak beserta Tuhan akan lebih memprihatinkan lagi. Itulah mengapa penyertaan Tuhan itu sangat penting. Dalam kondisi yang sulit dan mustahil, kita membutuhkan penyertaan Tuhan. Seperti Hizkia ketika hendak berperang melawan Asyur di bawah pimpinan Raja Sanherib.

Dari pandangan manusia Hizkia dan pasukannya sangat lemah. Dan tentara Asyur sangat besar dan sebelumnya tidak pernah kalah dalam  peperangan menaklukkan bangsa bangsa sekitar. Penyertaan Allah membuat Hizkia Raja Yehuda menang lewat pertolongan-Nya.

Tuhan untuk kita dan menyertai kita, maka apapun yang terjadi akan membawa pada keberhasilan. Jangan bimbang karena keadaan terhimpit, kondisi atau karena malu. Jangan pernah berkecil hati namun senantiasa sadarlah bahwa di samping ada Pribadi Yang Maha Besar, Tuhan untuk dan menyertai kita.

Advertisement

Tidak sulit bagi Tuhan untuk memberi perto longan, baik dengan se dikit orang ataupun banyak orang tidak menjadi masalah. Sekarang yang harus diketahui adalah bagaimana supaya penyertaan Tuhan tetap ada pada kita. Supaya Tuhan tetap menyertai kita, maka yang harus diperhatikan adalah tingkah laku kita.

Kita harus malu untuk berbuat jahat, dosa ataupun kenajisan dan hal-hal yang tidak pantas dilakukan. Karena di samping kita ada Pejabat Yang Maha Tinggi. Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan. ( Mazmur 2:6 ).

Tuhan beserta itu artinya:Tuhan di samping dan berpihak pada kita. Yang kita rasakan adalah ketenangan, kedamaian dan kepastian. Bila saudara berada beserta seseorang yang punya jabatan, dan dia berpihak kepada saudara. Misalnya saja seorang kolonel, atau jenderal, bagaimana kira-kira perasaan dan hati saudara?

Advertisement

Tentu saja bangga, tenang dan merasa aman. Apalagi kalau presiden bersama saudara dan memihak saudara.  Saudara pasti bangga, tenang dan sangat girang. Atau apakah sudah siap mental saudara? Atau malah jadi salah tingkah ?

Atau jangan-jangan kemudian menjadi sombong karena kenal dengan presiden? Milikilah mental surgawi; jangan menjadi sombong, tetapi yakinlah Tuhan Yang Maha Perkasa ada di samping saudara. Lalu apa lagi yang saudara takutkan. Apa lagi yang saudara cemaskan.

Yang sering terjadi adalah saudaralah yang mengecewakan Tuhan. Tidak sadar kalau Tuhan selalu beserta saudara. Misal, ada seorang Jenderal Panglima Besar di samping saudara, saudara cuekin saja. Sang Panglima (Yesus) bilang ayo kita apel kebesaran (kebaktian) saudara diam saja, malas, ada saja alasannya.

Advertisement

Bayangkan kalau yang di samping saudara seorang kapten manusia pasti saudara akan langsung ditampar atau disuruh push-up 100 kali. Itulah kesulitan hidup yang timbul kalau saudara tidak taat dengan Panglima Surga, yang sebetulnya selalu beserta saudara. Saudara akan ditampar oleh kesulitan hidup atau dibuat megap-megap menghadapi kesulitan hidup.

Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif