SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN – Tingkat penyerapan biaya operasional untuk SMA dan SMK dari APBD 2011 Kabupaten Klaten rendah.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugraha saat ditemui Espos menyesalkan minimnya tingkat penyerapan dana operasional SMA dan SMK pada APBD 2011 itu. Dia menjelaskan, Pemkab Klaten sudah menyediakan dana operasional untuk SMK senilai Rp550 juta dan SMA senilai Rp450 juta melalui APBD 2011. Akan tetapi, penyerapan dana operasional SMK hanya mencapai sekitar Rp58 juta, sementara penyerapan biaya operasional SMA hanya mencapai sekitar Rp38 juta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami heran, yang salah itu di mana. Sudah dianggarkan cukup besar kok penyerapannya kecil. Akhirnya dana itu dikembalikan ke kas daerah. Kalau tahu seperti itu lebih baik dana itu dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih dibutuhkan,” tukas Bambang.

Bambang menjelaskan, dana dari APBD tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan operasional seperti biaya listrik, pembelian alat tulis kantor (ATK), perawatan gedung, pembelian perlengkapan kebersihan, dan lain-lain. Dia mengaku tidak mengetahui penyebab rendahnya penyerapan biaya operasional yang sudah dianggarkan dari APBD itu.

Disinggung apakah kualitas sumber daya manusia (SDM) menentukan tingkat penyerapan biaya operasional, Bambang enggan memberi tanggapan. “Mestinya tanpa pelatihan khusus, kemampuan SDM sudah mumpuni dalam hal pencairan anggaran. Apakah mereka tidak membutuhkan anggaran itu, saya tidak tahu. Kalaupun tidak tahu cara mencairkan mestinya mereka bisa berkonsultasi kepada dinas terkait. Kalau ada masalah namun diam saja ya wajar kalau tingkat penyerapan dana operasional rendah,” tandas Bambang.

Minimnya serapan dana operasional SMA dan SMK itu, kata Bambang, menjadi evaluasi Bappeda. Pihaknya mengaku akan memperketat sistem pengendalian agar serapan dana operasional bisa maksimal di tahun ini. “Setiap tiga bulan sekali, tim pengendali yang terdiri atas berbagai kelembagaan akan meningkatkan pemantauan agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tambah Bambang.

JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya