SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Solopos.com)–Anomali iklim dan serangan hama yang melanda sejumlah lahan pertanian di Jawa Tengah menyebabkan penyerapan beras yang dilakukan Bulog di wilayah Sub Divre I Semarang di musim tanam (MT) I minim. Terbukti hingga pertengahan Maret 2011 baru sekitar 26.000 ton.

Menurut Kepala Sub Bulog Divre I Semarang, Ir Imam Syafei, Rabu (16/3/2011), selain kondisi cuaca dan hama, minimnya penyerapan gabah dan beras dari petani karena harga gabah dan beras di tingkat petani sudah tinggi.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dari data yang ada menyebutkan, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling (GKG) Rp 3.345/kg, sementara harga di tingkat petani mencapai Rp 3.500-3.600/kg. Demikian juga beras, HPP beras Rp 5.060, sedang di tingkat petani mencapai Rp 5.200-Rp 5.300/kg.

Harga gabah dan beras di tingkat petani kemungkinan tidak akan berubah di panen MT II pada Mei-Juni mendatang. Untuk mengatasinya, lanjut Imam, pihaknya sedang mencari solusinya.

“Saat ini Kepala Bulog Jateng telah mengajukan izin pembelian gabah dan beras di atas HPP ke pemerintah pusat. Jika diizinkan, maka stok pangan khususnya di Jateng bisa aman hingga MT-I tahun depan,” ungkap Imam.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya