SOLOPOS.COM - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Rentetan kasus penyerangan terhadap ustaz di Tanah Air menjadi perhatian serius Muhammadiyah.

Muhammadiyah menilai kondisi ini bukan hal kebetulan semata. Ada pihak-pihak yang mencoba “bermain api”.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengutarakan opininya melalui cuitan.

Baca Juga: Alex dan Azis, Dua Batu Sandungan Partai Golkar Menuju 2024 

“Peristiwa penyerangan ustaz yang terjadi beruntun besar kemungkinan bukan suatu kebetulan. Patut diduga ada yang sedang bermain api,” cuit Muhammadiyah Abdul Mu’ti, di akun Twitter-nya, Kamis (23/9/2021).

Abdul Mu’ti menyebut aktor di balik penyerangan ustaz dipastikan bukan orang baik. Ia meminta polisi mengusut dan menangkap para pelaku penyerangan.

“Polisi harus bekerja lebih cepat agar tidak muncul berbagai spekulasi dan provokasi yang memperkeruh suasana,” jelas Abdul Mu’ti.

Masyarakat Tenang

Abdul Mu’ti meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh berita-berita yang tidak jelas sumbernya.

“Para ustaz, tetaplah tegar, sabar, jangan pernah surut mengajak berbuat baik, tegak di jalan Tuhan,” lanjutnya.

Baca Juga: Tuhan Tidak Tidur, Benarkah Azis Syamsuddin Tersangka? 

Aksi penyerangan terhadap ustaz baru saja terjadi di Batam, Kepulauan Riau.

Korbannya adalah Ustaz Abu Syahid Chaniago. Ia diserang orang tak dikenal saat sedang berceramah di Masjid Baitusyakur.
Penyerangan itu terjadi di Masjid Baitusyakur pada Senin (20/9/2021). Kala itu, Abu Syahid Chaniago tengah berceramah.

Sisi Kanan

Pelaku berinisial H tiba-tiba menyerang dari sisi kanan ustaz tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pelaku diamankan jemaah. Namun pelaku terus melawan. Pelaku kemudian diserahkan ke Mapolsek Batu Ampar.

Selain di Batam, deretan penganiayaan ustaz tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya:

1. 27 Juli 2021 – Ustaz Aminnur Rasyid Aruan di Labuhanbatu Utara

2.  29 September 2020 – Ustaz Zaid di Banda Aceh

3. 13 September 2020 – Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung

4. 23 Juli 2020 – Ustaz Yazid Umar Nasution di Pekanbaru

5. 28 Februari 2018 – Ustaz Zaini di Cirebon

6. 1 Februari 2018 – Ustaz Prawoto di Kota Bandung

8. 28 Januari 2018 – KH Umar Basri di Kabupaten Bandung

Polri berjanji mengusut satu per satu kasus.
“Kita usut setiap kejadian yang ada,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi, Kamis (23/9/2021).

Muhammadiyah juga menduga ada aktor intelektual di balik sejumlah penyerangan ustaz. Namun Argo berharap dugaan Muhammadiyah tak ada.



Baca Juga: Kronologi Detail OTT Bupati Kolaka Timur yang Tersandung Suap Rp250 Juta 

“Semoga tidak ada. Tetap melaksanakan tugas sesuai prosedur,” imbuhnya.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Goldenhardt mengatakan Ustaz Chaniago dipukul dengan tangan kosong.

Sementara itu polisi masih menyelidiki kasus penembakan ketua majelis taklim berinisial A, 43, di Pinang, Kota Tangerang. Sudah 4 hari berlalu, polisi belum menemukan titik terang terkait pelaku penembakan.

“Sampai saat ini tim penyidik masih melakukan pendalaman, penajaman di lapangan bergerak terus untuk mengumpulkan barang bukti yang ada dan analisis yang sudah dikumpulkan teman-teman penyidik,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus di Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Kumpulkan Bukti

Yusri mengatakan pihaknya masih mengumpulkan barang bukti terkait peristiwa penembakan tersebut.

Polisi mengumpulkan keterangan saksi untuk mendapatkan petunjuk ataupun fakta terkait penembakan tersebut.

“Kami masih kumpulkan barang bukti yang ada baik keterangan saksi, CCTV kami analisa, alat-alat bukti termasuk proyektil yang masih diperiksa labfor,” ungkapnya.

Diketahui, peristiwa penembakan kepada A terjadi pada Sabtu (18/9/2021) di Pinang, Kota Tangerang.

Korban ditembak setelah menjalani salat Magrib di masjid dekat rumahnya.

Dari penyelidikan awal, diduga pelaku berjumlah dua orang. Kedua pelaku itu disebut menggunakan atribut ojek online (ojol) saat melakukan aksinya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya