SOLOPOS.COM - Aparat menghentikan sejumlah anggota ormas yang memaksa masuk ke jalan menuju Gereja Baptis Indonesia Saman, Selasa (14/7/2015). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Penyerangan tempat ibadah kembali terjadi di DIY. Sebuah gereja di Bantul nyaris menjadi sasaran.

Solopos.com, BANTUL — Aksi Ormas Front Jihad Islam (FJI), Selasa (14/7/2015) sore, yang menuntut Gereja Baptis Indonesia (GBI) Saman ditutup membuat pihak gereja heran. Meski belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB), gereja tersebut tidak pernah mengalami masalah selama 30 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Sewon, Kompol Heru Setiawan, mengatakan pihak gereja kini tengah mengurus IMB untuk keperluan pendirian gereja. Perizinan belum lengkap karena masih menunggu persetujuan masyarakat di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, lokasi gereja tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Selama proses perizinan tengah berlangsung, ia menegaskan tidak boleh ada pihak yang bertindak anarkis dengan menyerang gereja. Kepolisian kata dia bertugas melindungi semua warganya yang kepercayaannya dilindungi oleh undang-undang.

“Mau agama Islam, Kristen tugas kami melindungi, karena itu dilindungi undang-undang. Selama ada yang anarkis saya sikat,” tegas Heru. Polisi kata dia siap berjaga 24 jam.

Susan, salah seorang warga setempat mengungkapkan, warga selama ini tidak pernah bermasalah dengan otoritas atau jemaat gereja. “Selama ini enggak masalah aman-aman saja,” kata Susan.

Sementara Tugiyatno, warga lainnya mengatakan, sebagian warga tidak sepakat dengan pendirian gereja tersebut. “Karena mayoritas warga di sini kan muslim,” kata dia.

Sementara itu, pihak gereja Baptis Saman belum bisa dimintai konfirmasi ihwal konflik pendirian rumah ibadah tersebut. Pegiat Sobat Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (KBB) yang sejak awal memantau kasus ini menceritakan gereja tersebut sudah ada sejak 30 tahun lalu dan tidak pernah ada masalah dengan warga setempat.

Namun ia tidak tahu apa alasan otoritas gereja belum mengurus perizinan pendirian gereja. Belakangan kata dia, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul menyarankan agar mengurus IMB. Sejatinya kata Boris, banyak pihak gereja di Jogja dilema mengurus perizinan.

“Gereja itu sebenarnya sangat ingin mengurus perizinan, tapi seperti ini kejadiannya, baru mengurus izin justru muncul konflik, diserang seperti ini. Selama ini tidak pernah terjadi apa-apa,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya