SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian menjaga lokasi penyerangan pos di Bundaran Gladak, Minggu (19/8/2012) dini hari. Insiden tersebut adalah yang kedua kalinya dalam sepekan ini setelah penembakan yang terjadi di pos polisi Gemblegan. (Daniel Ari Purnomo)

Aparat kepolisian menjaga lokasi penyerangan pos di Bundaran Gladak, Minggu (19/8/2012) dini hari. Insiden tersebut adalah yang kedua kalinya dalam sepekan ini setelah penembakan yang terjadi di pos polisi Gemblegan. (Daniel Ari Purnomo)

SOLO–Guna mengungkap para penembak Pos Pengamanan (Pospam) 5 Lebaran perempatan Gemblegan dan para pelempar granat di Pospam Gladak, jajaran Polresta Solo bekerja sama dengan TNI. Selain itu, sejumlah Brimob dari Polda Jawa Tengah turut membackup dalam pengamanan tersebut.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Kami tidak main-main dalam menangkap para pelaku teror granat dan penembak polisi. Sampai saat ini petugas masih memburu para pelaku dengan melakukan kerjasama dengan TNI,” kata Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in kepada Solopos.com, Senin (20/8/2012).

Mantan Dirpam Polda Lampung ini mengatakan ada belasan saksi yang telah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Saksi itu meliputi anggota yang bertugas di Pospam Gemblegan dan Pospam Gladak. Selain itu, pihaknya telah meminta keterangan dari warga sipil yang melihat atau mengetahui pelaku yang mengendarai sepeda motor sesaat setelah kejadian. “Kami masih lakukan penyelidikan terus atas peristiwa tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terungkap,” kata Kapolresta.

Dengan dua peristiwa tersebut, Kapolresta Solo telah menambah personil keamanan pada masing-masing Pospam di Kota Solo. Pihaknya juga menegaskan kepada anggota untuk menembak di tempat terhadap pelaku yang bertindak dan membahayakan nyawa orang lain. “Senjata api sudah melekat pada anggota. Jika sewaktu-waktu diancam atau terancam, segera bertindak dengan tembak di tempat. Tidak perlu menunggu perintah. Asalkan semuanya sesuai dengan prosedur,” terang Asjima’in.

Sementara itu, dari pantauan Espos di Pos Gladak, Senin, tim gabungan dari Polresta Solo, Polda Jawa Tengah dan Densus 88 Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Saat olah TKP, dari perempatan Bank Indonesia (utara ke selatan) menuju Bunderan Gladak tertutup oleh petugas, sementara di lokasi Pospam diberi garis polisi. Bahkan, saat media hendak mengonfirmasi terkait hasil olah TKP, tim gabungan tidak mau memberikan keterangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya