SOLOPOS.COM - Suasana sekitar Gereja St Lidwina, Sleman usai penyerangan, Minggu (11/2/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Penyerangan dinilai  mencederai kerukukan umat yang selama ini dibangun di Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN-Aksi penyerangan ke Gereja St. Lidwina Gamping, Sleman yang melukai jemaat dan pastor mencederai kerukukan umat yang selama ini dibangun di Sleman. Kemenag Sleman pun mengutuk aksi teror tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Kemenag Sleman Sa’ban Nuroni sangat prihatin dengan aksi penyerangan tersebut.  “Saya prihatin sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Siapapun pelakunya, karena yang menjadi korban adalah tokoh agama dan di tempat ibadah,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (11/2/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Aksi tersebut dinilai Sa’ban sangat menohok kerukunan umat beragama yang kondusif selama ini. “Kami sudah bangun kerukunan agama  bersama tokoh-tokoh beragama dan seluruh masyarakat Sleman. Ini cukup menohok,” ujarnya.

Baca juga : Pelaku penyerangan dibawa ke RS Bhayangkara

Hal senada disampaikan Kepala Kanwil Kemenag DIY M Lutfi Hamid yang datang ke lokasi kejadian. Aksi tersebut, kata Lutfi sangat memilukan karena terjadi saat elemen masyarakat dan pemerintah sedang memiliki kesadaran untuk membangun harmonisasi antarumat beragama dan antarelemen bangsa.

“Apapun alasannya, ini suatu gambaran perilaku intoleran. Bagian dari teror. Saya harus tegaskan ini, dan tidak mau menyembunyikan,” katanya.

Baca juga : PENYERANGAN GEREJA : Romo Prier Alami Luka Bacok Sedalam 3 Sentimeter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya