SOLOPOS.COM - Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho saat mendatangi lokasi kejadian perkara di halaman SD Negeri I Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Senin (6/7/2020) sore. (Istimewa/Satreskrim Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Penyerang remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, FAR, hingga meninggal dunia disebut lebih dari dua orang. Kabarnya, salah satu dari pelaku tersebut adalah pelatih.

Polisi menyebut berdasarkan keterangan saksi, terduga pelaku jumlahnya lebih dari dua orang. Mereka berusia dewasa dan anak-anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari beberapa keterangan saksi, pelaku lebih dari dua orang. Ada yang dewasa ada yang anak-anak. Nanti masih kita selidiki,” terang Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (8/7/2020).

Keren! Pria Kartasura Sukoharjo Ini Bikin Sepeda dari Kayu Bekas

Polisi menambahkan, salah satu pelaku merupakan pelatih silat si remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, tersebut. Korban disebut jatuh saat sedang latihan kuda-kuda.

“Terduga pelaku sementara dari pelatih. Saat latihan kekuatan kuda-kuda korban terjatuh,” sambung Nanung.

Daleeem… Ini Arti Nama Unik Dita Leni Ravia Si Remaja Cantik Asli Gunungkidul

Sampai saat ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Namun, keterangan mereka tampak saling menutupi.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti. Doakan saja secepatnya bisa terungkap," terang Nanung saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (7/7/2020).

Dari keterangan saksi, remaja pesilat asal Gatak, Sukoharjo, terjatuh saat latihan dengan posisi kuda-kuda. Remaja berinisial FAR itu diduga tak kuat menahan serangan pelatih saat latihan kuda-kuda sehingga tubuhnya terjatuh ke depan.

Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi

Kepalanya terbentur paving dan mengalami luka lecet dan pendarahan. "Luka di bagian kepala ini yang membuat korban meninggal dunia," katanya.

Remaja pesilat FAR, 15, merupakan murid perguruan silat PSHT di Desa Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Dia meninggal dunia saat latihan pada Minggu (5/7/2020).

Kematian FAR dianggap janggal lantaran pihak keluarga menemukan luka di tubuh korban. Padahal, saat berangkat FAR diketahui dalam kondisi bugar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya