SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat koleksi di Museum Karst Indonesia (MKI) Wonogiri. Foto diambil Rabu (4/5/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri telah mengalokasikan anggaran senilai Rp1,6 miliar untuk membiayai pemeliharaan Museum Karst Indonesia (MKI) di Kecamatan Pracimantoro tahun 2023. MKI yang sebelumnya dikelola Badan Geologi Kementerian ESDM sudah pasti dihibahkan ke Pemkab Wonogiri.

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, mengatakan serah terima aset MKI selambatnya dilakukan awal Januari 2023. Anggaran senilai Rp1,6 miliar digunakan mengurusi pemeliharaan gedung, benda seisinya, dan penggajian pegawai MKI yang selama ini pembiayaannya ditanggung Badan Geologi Kementerian ESDM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wacana hibah aset MKI dari Badan Geologi ke Pemkab Wonogiri sebenarnya telah berlangsung lama. Lantaran masih terdapat sejumlah aset yang rusak, hibah tersebut belum kunjung direalisasi.

“Ada atap yang bocor dan beberapa panel rusak akibat bencana banjir di MKI pada 2017. Kami minta itu dibenahi dulu sebelum dihibahkan,” kata Haryono saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, terdapat tiga tahapan dalam serah terima aset MKI. Pemkab Wonogiri telah merampungkan serah terima aset MKI yang nilainya di bawah Rp100 juta, April 2022. Total nilai aset pada tahap pertama itu ialah Rp4 miliar.

Baca Juga: Hibah Aset Belum Terealisasi, 17 Karyawan MKI Wonogiri Masih Terkatung-Katung

Tahap kedua, aset yang nilainya di atas Rp100 juta hingga Rp10 miliar dengan total nilai Rp4 miliar. Sedangkan tahap ketiga, yakni aset senilai Rp20 miliar, yakni Gedung MKI. Dua tahap aset tersebut belum kunjung diserahkan lantaran kondisinya ada yang rusak.

“Secara tata aturan aset itu kan penyerahannya harus dalam kondisi baik, baru kami mau menerima. Sekarang sudah diperbaiki dan Pak Bupati insyaallah sudah oke, kami siapkan anggaran termasuk SDM-nya, nilainya sekitar Rp1,6 miliar. Cuman kami tidak bisa mengikuti gajinya saat masih di bawah naungan Badan Geologi, nanti akan disesuaikan dengan kondisi di Wonogiri,” ucapnya.

Koordinator MKI, Dwi Eko Rukmini, mengatakan jumlah pegawai MKI saat ini sebanyak 17 orang terdiri atas enam orang di posisi pemandu, enam orang petugas keamanan, dan lima orang pramubakti. Selama di MKI, status mereka pekerja kontrak yang setiap tahun sekali menandatangani perpanjangan kontrak kerja.

Begitu Badan Geologi Kementerian ESDM menyerahkan aset MKI ke Pemkab Wonogiri, lanjut Dwi, seluruh pegawai kontrak itu menjadi tanggung jawab Pemkab. Sedangkan Dwi yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Badan Geologi Kementerian ESDM bakal berpindah tugas ke Bandung.

Baca Juga: MKI Wonogiri, Miniatur Kawasan Pegunungan Sewu

Kendati demikian, ia belum tahu bakal ditempatkan di mana.

“Belum diumumkan dari kantor,” kata dia.

Disinggung soal biaya yang dikeluarkan selama menggaji 17 pegawai MKI, Dwi menyebut biayanya Rp40 juta per bulan.

“Beda-beda gajinya. Sesuai standar ijazah. Petugas keamanan dan pramubhakti itu ijazahnya SMA. Kalau pemandu background-nya S1,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya