SOLOPOS.COM - Penyelundupan imigran selama ini cukup memusingkan aparat keamanan di Indonesia. Wilayah Soloraya juga sempat menjadi tempat perlintasan para imigran gelap ini sebelum menyeberang ke Australia. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Penyelundupan imigran selama ini cukup memusingkan aparat keamanan di Indonesia. Wilayah Soloraya juga sempat menjadi tempat perlintasan para imigran gelap ini sebelum menyeberang ke Australia. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

KARAWANG –Ada-ada saja taktik para penyelundup imigran gelap untuk mengelabui masyarakat dan aparat. Mereka antara lain berdalih akan menggelar acara lomba memancing agar tak dicurigai saat menyewa beberapa kapal nelayan sekaligus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini terungkap saat tertangkapnya ratusan imigran gelap asal Afghanistan yang gagal ke Australia melalui perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan kini ditahan pihak Kantor Imigrasi Karawang. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Karawang Tarpin Adinata, di Karawang, Rabu, mengatakan, ratusan imigran Afghanistan yang datang dari Jakarta dengan menggunakan tiga bus itu sudah mem-booking atau memesan lima unit perahu nelayan ukuran 7 GT sejak beberapa hari terakhir.

“Sesuai dengan keterangan seorang perantara para imigran gelap itu yang merupakan warga Karawang, lima perahu nelayan itu akan disewa untuk digunakan pada kegiatan mancing mania di wilayah perairan Karawang,” katanya. Dikatakannya, saat itu para nelayan percaya saja. Tetapi setelah seorang perantara para imigran itu membawa ratusan orang yang ternyata imigran gelap, nelayan pun curiga dan berkoordinasi kepada aparat kepolisian setempat. Kecurigaan bertambah besar setelah dilihat mereka tidak membawa alat pancing.

“Ketika mau menaiki perahu nelayan pun, mereka (imigran) itu masih beralasan akan memancing. Padahal kami melihat jelas, tidak ada satupun dari mereka yang membawa pancing. Kami hanya melihat mereka membawa 19 karung berisi pelampung,” kata dia.

Menurut dia, ratusan imigran gelap asal Afghanistan itu berangkat dari Jakarta dengan menggunakan bus menuju Karawang, tepatnya menuju Pantai Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya. Di Pantai Cemara Jaya, para imigran itu ternyata berencana menyewa perahu nelayan untuk membawa mereka ke kapal yang jaraknya sekitar 1 mil dari bibir pantai. Kapal yang didatangkan dari Makassar oleh perantara imigran itu kemudian akan berangkat ke Australia. “Tetapi karena kami sudah melakukan pengintaian bersama Polairud setempat, akhirnya dicurigai kalau mereka adalah imigran gelap. Sehingga, mereka dicegah untuk menaiki perahu nelayan menuju kapal yang sudah bersiap jalan,” katanya.

Sekitar 122 imigran gelap asal Afghanistan ditahan Kantor Imigrasi Karawang setelah Polairud dan nelayan pantai Cemara Jaya menggagalkan ratusan imigran itu yang hendak ke Australia, melalui perairan Karawang, pada Rabu dini hari.

Para imigran tersebut digagalkan keberangkatannya ke Australia saat hendak menaiki sejumlah perahu nelayan yang telah disewa, menuju sebuah kapal yang berada di jarak sekitar 1 mil`meter dari bibir pantai.

Kini, ratusan imigran gelap tersebut tengah ditangani Kantor Imigrasi Karawang, untuk pendataan dan penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, tiga unit bus pariwisata masing-masing bernopol B-7600-CC, AG-7803-UR, dan AG-7820-UR, yang membawa ratusan imigran gelap dari Jakarta menuju Pantai Cemara Jaya kini diamankan di Polres Karawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya