SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

AMBROL-- Talut dan tanggul Sungai Dengkeng di Dusun Sumberejo dan Turasan, Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten ambrol hingga masuk ke badan sungai. Foto di ambil Oktober 2011. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Tindak lanjut terkait penyelesaian tanggul ambrol di alur Kali Dengkeng di Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten dipertanyakan warga dan Pemerintah Kecamatan Cawas.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beberapa waktu lalu, warga Desa Japanan dan Pemerintah Kecamatan Cawas mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) secepatnya mengeruk material tanggul yang ambrol itu.

Jika material yang memenuhi sebagian badan sungai itu tidak segera dikeruk, dikhawatirkan akan menghambat aliran air saat hujan deras turun. Kondisi itu dipastikan akan mengakibatkan banjir.

Camat Cawas, Ir Pri Harsanto, menuturkan untuk menyingkirkan tanggul tersebut dari tengah sungai membutuhkan alat berat. Usaha yang dilakukan warga setempat beberapa waktu lalu untuk menghancurkan tanggul yang ambrol pada banjir tahun lalu tersebut tidak membuahkan hasil.

“Usaha yang dilakukan dengan alat sederhana tidak membuahkan hasil. Sejauh ini memang ada peninjauan dari Kesbangpolinmas Klaten. Dari hasil tersebut, Kesbangpolinmas sudah meyurati Balai Besar Bengawan Solo. Tetapi belum ada tanggapan sama sekali,” paparnya saat dihubungi Espos, akhir pekan kemarin.

Lebih lanjut, Pri menuturkan jika material tanggul sepanjang 100 meter tersebut tidak segera disingkirkan, dikhawatirkan akan berdampak besar saat banjir menerjang wilayah tersebut. Terlebih saat ini terdapat beberapa rumah yang berjarak hanya sekitar lima meter dari bantaran sungai.

Dijelaskannya, berdasarkan data dari Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan di wilayah Jawa Tengah memasuki bulan Desember-Januari mendatang tinggi. “Terlebih beberapa kawasan termasuk di Klaten rawan akan banjir. Sehingga agar tidak berdampak luar biasa tanggul tersebut harus segera disingkirkan,” jelasnya.

Pri juga mengungkapkan saat ini terdapat 55 KK yang berada di kawasan rawan banjir. Tidak hanya itu, ambrolnya tanggul diperkirakan akan berdampak besar terhadap lahan pertanian.

“Wilayah tersebut memang sering menjadi langganan banjir. Apalagi ada tanggul ambrol yang besar ambrol,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Japanan, Sugino, mengungkapkan hal yang sama. Dijelaskannya, meskipun intensitas hujan belum terlalu tinggi di wilayah tersebut, namun warga sudah merasa resah sejak hujan kali pertama mengguyur Cawas beberapa waktu lalu.

“Dulu memang ada peninjauan dari petugas Balai Besar Bengawan Solo. Namun kok sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” ujarnya.

(m103)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya