SOLOPOS.COM - Ilustrasi (infoakademika.com)

Solopos.com, SOLO—Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo mendamaikan konflik antara Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Banjarsari dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Banjarsari menyusul insiden penamparan terhadap Ketua Panwascam Banjarsari, Dery Hantoro. Islah tersebut berlangsung dalam forum resmi rapat pleno terbuka KPU Solo, Senin (21/4/2014) sekitar pukul 23.45 WIB.

Peristiwa islah itu sekaligus menjadi momentum berakhirnya rekapitulasi hasil penghitungan suara DPRD kota untuk wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo. Peristiwa itu bermula saat KPU Solo yang dipimpin Agus Sulistyo membuka rapat pleno setelah diskors ke sekian kali, pukul 20.00 WIB. Setelah Agus mengetok palu tanda dibukanya rapat pleno terbuka, tiba-tiba Ketua Panwaslu Solo Sri Sumanta menyampaikan rekomendasi kepada KPU.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panwaslu merekomendasikan agar kotak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Manahan dibuka dan surat suaranya dihitung ulang lantaran ada dugaan migrasi perolehan suara antarcalon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Perolehan suara untuk caleg Maryuwono diduga migrasi 10 suara ke caleg PDIP lainnya atas nama E.H. Heni Nogogini.

“Rekomendasi ini kami dasarkan atas temuan Panwascam Banjarsari dan laporan salah satu caleg PDIP atas nama Era Rachmawati. Dalam TPS 8 Manahan itu diduga suara Maryuwono 30 suara menjadi 20 suara dan suara E.H. Heni Nogogini berubah dari 15 suara menjadi 25 suara. Selain itu, Ketua Panwascam Banjarsari Dery Hantoro menerima penganiayaan ringan dari ketua dan anggota PPK Banjarsari,” tandas Sumanta, sapaan akrabnya.

Rekomendasi Panwaslu itu diberikan secara tertulis kepada Ketua KPU. Agus Sulistyo langsung menskors rapat pleno terbuka untuk menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu itu dengan menggelar rapat pleno tertutup khusus komisioner KPU. Setelah lebih dari  satu jam, para komisioner KPU keluar ruangan dan langsung membuka rapat pleno terbuka. KPU langsung melakukan klarifikasi atas indikasi migrasi perolehan suara di TPS 8 Manahan kepada PPS Manahan.

“Setelah PPS memberi klarifikasi, KPU kemudian menawarkan kepada saksi PDIP. Namun, dari saksi PDIP menghendaki agar kotak suara TPS 8 Manahan tetap dibuka dan surat suara dihitung ulang. Permintaan saksi PDIP dikabulkan. Penghitungan surat suara ulang dilakukan oleh Panwaslu Solo. Hasil penghitungan ulang itu menghasilkan perolehan suara untuk Maryuwono tetap 20 suara sesuai dengan berita acara DA-1. Demikian pula perolehan suara E.H. Heni Nogogini juga tetap 25 suara sesuai berita acar DA-1,” terang Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Solo, Pata Hindra Aryanto, saat ditemui wartawan, Selasa siang.

Menurut Pata, indikasi migrasi suara seperti yang direkomendasikan Panwaslu ternyata tidak terbukti. Setelah itu, proses rekapitulasi hasil penghitungan suara DPRD kota dilanjutkan hingga selesai tidak terjadi perubahan. Di akhir rekapitulasi itu, terang dia, Panwaslu dan KPU mempertemukan Ketua Panwascam Banjarsari dengan PPK Banjarsari dalam forum resmi itu. “Mereka didamaikan atau diislahkan. Satu sama lain saling memaafkan dan saling berpelukan. Hal itu sebenarnya atas inisiatif dari PPK Banjarsari sendiri. Konflik keduanya sudah selesai,” tegasnya.

Ketua Panwascam Banjarsari Solo, Dery Hantoro, pun mengaku legawa setelah ada permintaan maaf dalam forum resmi itu. Dia merasa persoalan dengan PPK Banjarsari sudah selesai dan tidak ada masalah lagi. “Saya dulu pernah menjadi anggota PPK Banjarsari. Kami sudah saling memaafkan dan tidak ada masalah lagi,” imbuhnya.

Sementara, anggota PPK Banjarsari, Ary Prayitno, pun mengakui sudah islah dengan Panwascam Banjarsari. “Kami sudah tidak ada masalah dengan Panwascam Banjarsari karena sudah saling memaafkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya