SOLOPOS.COM - Penyegelan KFC (Foto: Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Penyegelan KFC (Foto: Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Penyegelan Mc Donald’s dan KFC Singosaren Solo yang dilakukan oleh massa Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT), Minggu (16/9/2012) sore diwarnai aksi pemukulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengunjung Plasa Singosaren Solo asal Jogja, Rekta, 30, menjadi korban pemukulan oleh massa JAT di depan gerbang plasa, sekitar pukul 14.30 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Wajah Rekta, pemuda asal Jogja yang menjadi korban pemukulan, ketika ditemui Solopos.com di Mapolsek Serengan seusai dimintai keterangan polisi tampak terluka di bagian bibir. Bibirnya sobek dan berdarah. Dia menceritakan kejadian bermula ketika itu ia hendak masuk ke Plasa Singosaren. Pada saat yang sama ia berpapasan dengan kelompok orang berbaju serbaputih.

Badan saya bersentuhan dengan salah satu orang-orang itu. Tahu-tahu saya dipukuli,” terangnya singkat.

Kapolresta Solo, Kambes Pol Asjima’in, ketika dimintai konfirmasi Solopos.com melalui telepon, membenarkan kejadian itu. Hanya saja, ia meluruskan peristiwa yang terjadi di sekitar Plasa Singosaren bukan penganiayaan tetapi pemukulan lantaran salah paham.

Menurut Kapolresta, insiden terjadi setelah kelompok massa dari beberapa elemen seperti JAT melakukan unjuk rasa di Bundaran Gladak guna menyatakan sikap protes terhadap film anti-Islam Innocence of Muslims. Massa, menurut dia, melakukan sikap protes dengan menempelkan kertas berisi pernyataan sikap di restoran Mc Donald dan KFC.

Saat keluar dari sebuah restoran itu, korban hendak menyeberang dan hampir tertabrak para demonstran yang mengendarai motor di sekitar Plasa Singosaren. Akibat persoalan itu terjadi salah paham. Demonstran lalu bereaksi dengan menempeleng korban.

Ia menambahkan, korban secara resmi melapor ke polisi. Korban juga sempat dimintai keterangan polisi di Mapolsek Serengan. “Tentu kami akan mengembangkan kasus ini,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang anggota JAT yang pada saat insiden pemukulan turut menjadi saksi, Soleh, mengatakan korban dipukul karena melakukan penghinaan nonverbal. ”Dua jempol korban diarahkan ke bawah saat kita melakukan aksi. Kami rasa itu lebih menghina dari perkataan sekalipun. Tindakan tersebut kami lakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap rasul, “ terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya