SOLOPOS.COM - MANASIK HAJI-Ratusan siswa TK Islam Terpadu Sragen melempar jumroh, sebagai bagian kegiatan manasik haji, di Alun-Alun Sragen, Sabtu (13/11).

Penyedia jasa umroh kini mulai pusing tujuh keliling. Inilah sebabnya.

 

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Penyedia jasa layanan umroh di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku pusing tujuh keliling. Penyebabnya, nilai tukar rupiah atas dolar terus melemah akhir-akhir ini.

“Ada selisih biaya (umrah) akibat fluktuasi nilai tukar rupiah atas dolar yang tidak bisa kami lakukan tagihan pada pelanggan. Mereka sudah lunas saat dolar masih di bawah harga sekarang,” ungkap pengusaha biro jasa pelayanan ibadah umroh “Menara Kamilah” di Tulungagung, Dzulhaq Reza Syahruniam, Sabtu (14/3/2015).

 

Di semua biro jasa ibadah umroh, tarif layanan plus seluruh akomodasi jamaah dipatok menggunakan dolar, sebagai patokan mata uang asing yang digunakan dalam transaksi internasional.

Penggunaan standar mata uang dolar ini berdampak negatif saat nilai tukarnya menguat atas rupiah.

Akibatnya, seperti diungkapkan Dzulhaq, biro jasa yang dikelolanya harus menombok biaya paket umrah para jamaah yang menjadi pengguna jasanya.

Sebelumnya mereka mematok harga paket umroh reguler sembilan hari sebesar US$2.000 dolar , umroh reguler 12 hari sebesar US$2.100 dolar dan umroh reguler 15 hari sebesar US$2.200 dolar.

“Harga tersebut kemi tentukan saat kurs dolar masih Rp12 ribu, sedang saat ini kurs-nya sudah tembus Rp13 ribu,” kata Dzulhaq.

Bulan Maret ini mereka akan memberangkatkan 19 jamaah umroh reguler 15 hari.

Kebanyakan jamaah sudah melunasi pembayaran pada bulan Februari lalu. Jika dinominalkan rupiah, total ongkos yang dibayarkan jamaah berkisar Rp27 juta.

“Tapi jika menggunakan kurs saat ini seharusnya mencapai Rp29 juta,” tuturnya.

Akibatnya pihak penyedia jasa umroh harus merogoh kocek sendiri untuk menutupi kekurangan biaya jamaah.

Hal ini dikarenakan pihak umroh tidak mungkin meminta tambahan ongkos ke jamaah.

“Mereka sudah melunasi terlebih dahulu sebelum nilai tukar rupiah melemah,” jelasnya.

Selain itu pihak penyedia jasa umroh juga harus mengatr strategi keuangan agar tidak mengalami kerugian. Salah satunya dengan membatasi budget operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya