SOLOPOS.COM - Bus pariwisata yang disopiri Feriyanto, 35, asal Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo itu sempat tak kuat menanjak di Tebing Breksi dan Puncak Becici hingga mesinnya mati, Minggu (6/2/2022). (Harian Jogja/ Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Penyebab kecelakaan bus pariwisata Gandos Abadi di jalan Imogiri-Mangunan, Bantul pada Minggu (6/2/2022) masih misteri. Polisi masih mencari keterangan bukti-bukti untuk mengetahui penyebab insiden maut di Bukit Bego, Kalurahan Wakursari, Kapanewon Imogiri ini.

“Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan, saat dihubungi Selasa (8/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan. Saksi yang diperiksa terdiri atas saksi di lokasi kejadian, saksi ahli, dan pemilik merek bus Mercedes-Benz.

Sebagian besar penumpang bus belum bisa dimintai keterangan karena dalam proses perawatan di rumah sakit. Pihaknya tengah memeriksa saksi penumpang dengan mendatangi langsung di kediaman penumpang yang ada di Sukoharjo dan Solo.

Baca Juga: Selidiki Penyebab Laka Maut Bus Sukoharjo di Bantul, Ini Metode Polisi

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, menjelaskan pihaknya melibatkan Ditlantas Polda DIY dan Korlantas Polri dalam melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menggunakan traffick accident analysis (TAA) untuk mencari penyebab kecelakaan.

Polisi juga akan memperkuat bukti-bukti dengan keterangan saksi-saksi, “Saksi ada tiga orang. Saksi berikutnya menunggu kondisinyayang masih dirawat, kami enggak mungkin melakukan pemeriksaan. Termasuk kernet bus sudah diperiksa dan 3 orang di lokasi kejadian termasuk lewat TAA penyebab terjadinya kecelakaan,” kata Ihsan.

Selain itu polisi juga menghadirkan pihak pemilik merek bus, yakni Mercedes-Benz. Keterangan pemilik merek diakui Ihsan penting untuk menjelaskan semua komponen mobil berfungsi dengan baik. Nantinya akan ada simulasi dengan kendaraan merek yang sama.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bantul, Jalur Imogiri-Mangunan Terlarang Bus Wisata

Sejumlah stakeholder seperti Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, dan Dinas Pekerjaan Umum juga dibutuhkan keterangannya untuk mengetahui kondisi jalan dan rambu-rambu di lokasi kejadian kecelakaan.

Sampai saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan tersebut, “Sampai saat ini belum ada tersangka karena masih bergulir bagimana pemeriksaan saksi dan nalisis TAA, saksi ahli, KNKT juga akan memberikan kesaksian ahli. Ini upaya bagian menetapkan dua alat bukti sehingga kami bisa menetapkan tersangka dan penyebab kejadian kecelakaan,” kata Kapolres.

Seperti diketahui, kecelakaan yang terjadi di Bukit Bego pada Minggu (6/2/2022) tersebut menewaskan 13 orang termasuk sopir. Bus dengan isi penumpang 47 termasuk sopir tersebut juga melukai 34 orang lain.

Baca Juga: Bus Maut Tabrak Tebing di Bukit Bego Bantul Tak Layak Jalan?

Sampai Senin (7/2/2022) yang dirawat di rumah sakit tinggal 24 orang. Sementara yang lainnya luka ringan sudah dibolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya