SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Penyandang disabilitas Solo, BBRSBD Prof Dr. Soeharso menyediakan anggaran untuk modal usaha siswa.

Solopos.com, SOLO–Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Solo menyediakan anggaran senilai Rp143,5 juta untuk modal usaha 82 siswa yang belajar di lembaga tersebut. Setiap siswa difabel akan diberi modal senilai Rp1,75 juta sebagai modal usaha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Solo, Carolyne Clara Endang Setianingsih, mengatakan untuk pendidikan gelombang kedua pada tahun ini pusat rehabilitasi ada sebanyak 82 siswa. Mereka terdiri atas siswa difabel yang ada di sejumlah wilayah se-Indonesia.

Clara mengatakan setiap siswa yang telah diwisuda akan mendapat bantuan modal senilai Rp1,75 juta per siswa. Modal ini harus dimanfaatkan untuk kegiatan usaha dan tidak boleh untuk konsumsi.

“Sebanyak 82 siswa difabel di BBRSBD akan diwisuda, Rabu (16/12/2015). Mereka telah mengikuti program pelatihan selama setengah tahun di balai ini,” kata dia seusai acara Sarasehan Sosial Peranan Pemerintah Daerah, Pengusaha, dan Orang Tua Guna Kemandirian Penerima Manfaat di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Solo, Selasa (15/12/2015).

Dia mengatakan bantuan berupa dana segar tersebut baru dilaksanakan di gelombnag kedua ini. Di gelombang pertama, bantuan untuk siswa berupa barang produksi. Namun, setelah dievaluasi pemberian barang produksi kurang maksimal.

Hasil peninjauan di lapangan, kata Clara, bantuan berupa alat biasanya hanya dianggurkan di rumah karena siswa memerlukan modal tambahan untuk mengoperasikan alat tersebut. Berbeda dengan bantuan berupa modal usaha bisa digunakan sesuai dengan minat dan keahlian siswa.

“Mereka di balai memang sudah mendapat keahlian khusus, seperti menjahit, elektronik, mesin, dan lainnya. Tetapi, realitasnya sebagian siswa lebih memilih usaha lain seperti berjualan kuliner,” jelas dia.

Lebih lanjut, pemberian bantuan ini akan diawasi pihak balai yang bekerja sama dengan Dinas Sosial di wilayah setempat. Pengawasan akan dilaksanakan secara berkala dan untuk memastikan modal usaha tersebut digunakan sesuai aturan.

Menurut Clara, pada 2016 pemberian bantuan modal untuk siswa akan diberikan secara proporsional. Artinya, besaran bantuan disesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan.

“Kalau saat ini bantuan sama semua. Tetapi di 2016, bantuan akan dibedakan untuk yang akan berwirausaha di bidang handy craft dan bidang elektronik atau mesin. Modal diberikan sesuai proporsi kebutuhan,” ujarnya.

Lulusan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Solo tahun 2006, Agus Murwanto, 32, mengatakan saat ini dirinya memiliki usaha bisnis dibidang IT di Kabupaten Pekalongan. Menurut dia, pembelajaran di BBRSBD memberi pengalaman dan keterampilan yang sangat dibutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya