GUNUNGKIDUL—Penyambungan antarsistem (interkoneksi) sumber air bawah tanah Bribin I dan Bribin II di Gunungkidul membutuhkan dana hingga Rp4,5 miliar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Penyambungan itu berguna bagi warga yang rumahnya belum teraliri air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunungkidul.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, dan Permukiman Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Agus Wahyono mengatakan, sebanyak tiga modul pompa telah dihidupkan pada periode Juni-Juli 2012.
“Debit airnya 60 liter per detik,” kata Agus ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/9).
Saat ini, berdasarkan data Bappeda Gunungkidul, Bribin I telah dapat mendistribusikan air sebanyak 1.404 meter kubik. Dalam sehari, Bribin I berproduksi selama 10 jam per hari sedangkan Bribin II (Sindon) selama 20 jam per hari dengan distribusi air sebanyak 2.808 meter kubik. Namun, dua sistem Bribin itu belum disambungkan.
“Kalau diinterkoneksi, bisa dapat tambahan jaringan air sebanyak 774,” kata Agus.
Menurutnya, desain interkoneksi itu sudah dikirim dari Jerman ke Bappeda Gunungkidul. Proyek Bribin memang hadir tidak lepas dari peran Universitas Karlshure, Jerman.(ali)