SOLOPOS.COM - Ilustrasi raskin. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi Raskin. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Menurunnya jumlah penerima beras untuk warga miskin (Raskin) di Soloraya pada tahun 2013 rupanya berdampak pada meningkatnya risiko akibat ketahanan stok beras yang semakin panjang.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional (Subdivre) III Surakarta, Edi Rizwan, menyampaikan semakin lama tingkat ketahanan stok beras maka berisiko menurunkan kualitas beras yang tersimpan di gudang, kemudian biaya perawatannya pun akan semakin membengkak.

Dia menjelaskan, pada posisi Desember 2012, ketahanan stok beras di gudang Bulog mencapai tujuh bulan dengan rata-rata penyaluran beras Raskin mencapai 7.788 ton per bulan.  Posisi stok saat itu 45.800 ton. Pada tahun 2013 ini, dengan menurunnya jumlah penerima Raskin, maka Bulog hanya akan menyalurkan beras Raskin di Soloraya rata-rata 6.668 ton per bulan.

“Dengan penurunan ini maka ketahanan stok kami menjadi sembilan bulan. Idealnya, ketahanan stok beras yang bisa menjamin kualitas beras adalah tiga sampai enam bulan,” kata Edi, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (13/2/2013).

Menurut dia, dengan ketahanan stok beras tujuh hingga delapan bulan saja sudah cukup berisiko, apalagi saat di daerah sudah mendekati musim panen raya. Dengan stok yang cukup tinggi ini, lanjut Edi, maka Bulog Subdivre III Surakarta akan melakukan move atau pengiriman beras ke daerah-daerah lain yang memiliki ketahanan stok rendah.

Pembagian Molor

Dia menjelaskan, pada bulan Desember pihaknya sudah mencoba melakukan pengiriman 13.000 ton beras ke Medan, Bengkulu dan Padang. Pada Februari ini pihaknya juga siap mengirim beras ke Cianjur sebanyak 5.000 ton. Sementara, pada Maret mendatang pihaknya juga sedang mengusulkan untuk kembali melakukan move beras ke daerah lain sebanyak 12.000 ton.

“Belum tahu ke mana, karena ini baru kami usulkan.”

Edi kembali menyampaikan, penurunan jumlah penerima Raskin tahun 2013 berdampak pada molornya pembagian Raskin di awal tahun 2013. Mayoritas daerah di Soloraya baru membagikan Raskin alokasi Januari pada Februari ini.  “Bahkan dari analisa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), pembagian Raskin yang molor ini memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap peningkatan inflasi Januari lalu,” kata dia.

Pihaknya berharap, permasalahan yang muncul akibat berkuranganya penerima Raskin ini tidak berlarut-larut agar Raskin bisa segera dibagikan. Pekan ini, sejumlah daerah seperti Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, siap membagikan Raskin Januari.

“Solo sudah awal bulan, dan untuk Karanganyar masih menunggu selesainya proses Pilkades,” kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya