SOLOPOS.COM - Cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hewan ke manusia atau zoonosis. (Bisnis/Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan penyakit zoonosis berpeluang besar mewabah di Indonesia.

Dia menilai Indonesia merupakan negara hotspot wabah atau penyakit baru, termasik penyakit zoonosis alias yang penyebaran melalui hewan.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Indonesia itu hotspot atau lokasi yang memungkinkan terjadinya wabah atau penyakit baru, termasuk zoonosis atau penyakit hewan yang menular ke manusia,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (4/6/2022).

Dicky menjelaskan masyarakat Indonesia relatif sering berkontak erat dengan hewan misalnya dengan hewan peliharaan atau ternak.

Baca Juga: China Laporkan Kasus Pertama Zoonosis Flu Burung

Kemudian, dengan jarak tempat tinggal yang juga berdekatan dengan kandang, memperbesar potensi penularan penyakit zoonosis atau perpindahan virus hewan ke manusia.

“Dengan adanya masalah ini, menurut hemat saya, kita semua harus menata ulang kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, dan kesehatan hewan,” ujar Dicky.

Dia melanjutkan, berbagai kasus zoonosis seperti penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak, kasus flu burung, demam berdarah hingga penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh tikus besar sekali potensinya di Indonesia.

Baca Juga: Komnas Flu Burung berganti jadi Komnas Zoonosis

“Jika masalah ini dikelola dengan baik, potensi zoonosis bisa ditekan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing.

Penularan dapat melalui tiga cara yaitu langsung, tidak langsung, dan melalui konsumsi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Epidemiolog Sebut Indonesia Rawan Penyakit Zoonosis. Kok Bisa?”,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya