SOLOPOS.COM - Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja (Kiri) bersama Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) sebelum pelaksanaan Seminar Kesehatan Kolaborasi Tenaga Kesehatan dalam Tata Laksana Stroke Akut di Hotel Sahid Jaya Jogja, Sabtu (3/2/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Penyakit stroke sudah biasa menyerang usia produktif

Harianjogja.com, SLEMAN-Penyakit stroke bisa disembuhkan dengan penanganan yang konprehensif dan benar. Saat ini, penyakit stroke sudah biasa menyerang usia produktif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja mengatakan, penanganan penyakit stroke harus dilakukan secara konprehensif dan tidak bisa ditangani satu bidang saja. “Kalau hanya ditangani satu bidang, proses penyembuhannya tidak akan maksimal. Keterlibatan semua unsur dokter, perawat, nutrisonis juga diperlukan,” katanya di sela-sela Seminar Kesehatan Kolaborasi Tenaga Kesehatan dalam Tata Laksana Stroke Akut di Hotel Sahid Jaya Jogja, Sabtu (3/2/2018).

Dijelaskan Isa, pola hidup sehat mendominasi kasus penyakit stroke yang umumnya melanda usia senja. Dalam perkembangannya, usia produktif juga cukup banyak terserang stroke. Kondisi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pola hidup sehat yang kurang diperhatikan tetapi juga dipengaruhi tingkat stress dalam pekerjaan.

“Makan makanan yang siap saji, junk food, kurang olahraga, kurang tidur, dan stress yang tinggi bisa memicu penyakit stroke,” jelasnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi penanganan stroke ini secara kolaboratif oleh tenaga kesehatan. Meski begitu, dia lebih menekankan pada tindakan pencegahan agar penyakit ini tidak menyerang lebih awal. Sebab, sekitar 40% penyakit ini sudah menyerang usia produktif.

“Stress yang dialami usia produktif [anak-anak muda] saat ini terkadang melebihi orangtua. Ini akibat tekanan kerja, persaingan yang semakin tinggi, dan pola hidup yang kurang sehat,” katanya.

Isa menjelaskan, RSUD Prambanan meski belum memiliki unit penanganan stroke, tetapi memiliki tim khusus penanganan penyakit ini. Di usia yang ke-8 tahun ini ada dua layanan baru di rumah sakit plat merah itu yakni spesialis Ortopedi dan spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). RSUD Prambanan juga memiliki 17 Dokter Spesialis, 11 Dokter Umum, dan dua Dokter Gigi dengan 278 karyawan.

“Jumlah itu terdiri dari 79 orang berstatus pegawai negeri sipil [PNS] dan 199 orang berstatus non-PNS. Jadi ada sekitar 72 persen karyawan kami adalah non-PNS. Tapi kami tetap semangat,” ucap Isa.

Ketua Pelaksana Kegiatan Benny Juni Triyanto mengatakan, tema penyakit stroke diangkat sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pelayanan penanganan penyakit stroke. Apalagi, ada tren peningkatan kasus pasien stroke setiap tahunnya. “Berdasarkan riset kesehatan dasar, ada peningkatan sekitar 14,3 persen dari 1.000 penduduk. Meningkat dibandingkan 2007 yang hanya 8,1 persen dan menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian utama di Indonesia,” katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang menjadi keynote speaker pada seminar tersebut mengajak untuk selalu menerapkan prilaku hidup sehat. Menurutnya, prilaku hidup sehat dapat dilakukan dengan pola konsumsi yang seimbang. Pola konsumsi yang seimbang menurut Sri salah satunya dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi terlalu banyak gula dan garam.

“Orang DIY itu kecenderungannya suka makan yang manis-manis. Sayur saja kalo di DIY itu gulanya banyak. Ya otomatis ada kecenderungan untuk berpotensi diabetes dan lain-lain,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya