SOLOPOS.COM - Ilustrasi TBC di Boyolali (Google/ medicastore.com)

Solopos.com, SOLO — Angka pengidap penyakit tuberkulosis (TBC) di Kota Solo terhitung masih tinggi. Hingga akhir tahun, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat ada 615 warga yang mengidap penyakit menular tersebut. Sekitar 30% di antaranya merupakan temuan baru.

Kabid Promosi Kesehatan DKK, Purwanti, saat ditemui seusai jumpa pers Hari Kesehatan Nasional di Balai Kota, Jumat (1/11/2013), mengatakan tingkat penderita TBC tahun ini relatif menurun dibanding 2013 yang tercatat 700-an pengidap. Namun, pihaknya tetap mewaspadai bertambahnya pengidap penyakit itu tiap tahun. Purwanti mengungkapkan, tahun ini terdapat sekitar 200 pengidap TBC baru atau 30% dari total pengidap TBC di Solo. “Dari 615 pengidap TBC, 200-an kasus baru ditemukan tahun ini. Sementara sisanya merupakan pengidap kambuhan yang masih menjalani rawat jalan,” terangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Purwanti, penyakit TBC cukup berbahaya jika tak segera diobati. Pasalnya, seorang pengidap TBC bisa menularkan penyakit pada 10 orang lebih. Dia mengatakan, penyakit yang bergejala sesak napas dan batuk ini biasanya menyerang warga berusia 15 hingga 49 tahun. “Namun pada perkembangannya, balita pun sudah mulai terkena penyakit ini,” tuturnya.

Purwanti menyebut pasien TBC biasa ditemukan di permukiman padat penduduk yang minim pencahayaan. Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga mendesain rumah dengan pencahayaan dan sirkulasi yang memadai. “Bakteri TBC senang hidup di daerah yang lembab. Pastikan rumah bisa dilalui cahaya matahari yang cukup.”

Untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh 12 November, pihaknya berencana memberikan bantuan genting kaca bagi 1.000 rumah di Kota Bengawan. Pemasangan genting diharapkan dapat memutus rantai penyebaran TBC. “Bantuan difokuskan pada perumahan kumuh di 51 kelurahan,” sambungnya.

Selain pemberian genting kaca, HKN juga menggelar porselenisasi bagi 1.000 rumah di Kelurahan Semanggi. Menurut Ketua HKN, Partana, porselenisasi dimaksudkan untuk mengantisipasi demam berdarah (DB) yang mulai mewabah jelang musim hujan. “Pemasangan porselen dan genting kaca akan diimbangi dengan penyuluhan tentang DBD dan TB,” terang dia.

Di samping itu, HKN siap dimeriahkan sejumlah acara yang digelar maraton hingga 16 November. Acara tersebut di antaranya pemeriksaan kanker leher rahim gratis, ukur tensi massal, pemeriksaan gula darah, donor darah, khitanan massal, jalan sehat, sosialisasi narkoba dan AIDS hingga seminar tren kosmetik. “Ukur tensi massal ditarget peserta 5.000 orang, rencananya digelar di CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu (10/11),” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya