SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Harianjogja.com, JOGJA—Selain Demam Berdarah Dengue (DBD), Kota Jogja menjadi endemis penyakit leptospirosis dan chikungunya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat dari Januari hingga Oktober tahun ini terjadi 24 kasus leptospirosis.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Dua penderita leptospirosis meninggal dunia,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu, di Balaikota Jogja, Senin (4/11/2013).

Endang mengungkapkan kedua orang yang meninggal tersebut ditemukan saat menjalani perawatan di RS Jogja dan Puskesmas Mantrijeron.

Menurutnya, jumlah kasus leptospirosis mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kasus leptospirosis tertinggi dalam tiga tahun terakhir tercatat pada 2011 ada 400 orang. Sedangkan 2012 hingga November ada 200 kasus.

Adapun Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Jogja Citraningsih mengungkapkan selain leptospirosis, Kota Jogja ternyata endemis Chikungunya. Kendati begitu dari segi serangan, leptospirosis lebih berbahaya karena bisa berujung pada kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya