SOLOPOS.COM - Sulami dibawa dengan ambulans Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menuju RSUD dr. Moewardi Solo dari rumahnya di Dukuh Selorejo Lor RT 031, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen, Rabu (25/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Penyakit langka yang diderita Sulami menyebabkan tubuhnya kaku sulit bergerak.

Solopos.com, SRAGEN — Sulami, 35, penderita ankylosis spondyilitis atau rematik sistemik asal Dukuh Selorejo Lor RT 031, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen, akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo, Rabu (25/1/2017) pukul 10.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sulami yang juga dikenal sebagai “manusia kayu” batal dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi dr. Soeharso Surakarta di Kartasura, Sukoharjo, sebagaimana direncanakan oleh tim dokter spesialis RSUD dr Soehadi Tirtonegoro Sragen yang memeriksa kondisinya, Selasa (24/1/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, menyampaikan semula Sulami akan dirujuk ke RS Ortopedi Solo pada Kamis (26/1/2017).

Namun dengan pertimbangan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap maka Hargiyanto memilih untuk merujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.

“Rujukan itu sedianya dilakukan Kamis. Tetapi karena pertimbangan tertentu rujukan diajukan hari ini. Pemilihan RSUD dr. Moewardi yang milik Pemprov Jateng juga lebih mudah dalam koordinasi. Kalau RS Ortopedi itu milik pemerintah pusat,” imbuhnya.

Sulami dibawa ke Solo menggunakan mobil ambulans berwarna putih dengan pelat merah nomor B 1707 SHX yang disiapkan di depan rumah. Ia sempat berpamitan kepada simbahnya, Ginem, 78, yang duduk di kursi plastik di teras. “Semoga jadi jalanmu untuk sembuh ya, Nduk!” ujar Ginem melepas kepergian Sulami ke rumah sakit.

Sebelum berangkat ke RSUD dr. Moewardi, Sulami merasa bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk berobat ke Solo. “Alhamdulillah. Awalnya, saya tidak menyangka bila saya bisa dirujuk ke rumah sakit di Solo. Baru tadi pagi ada kepastian saya dirujuk ke Solo hari ini [kemarin]. Ya, ini menjadi jawaban atas doa-doa yang selalu saya panjatkan,” katanya.

Kepala Desa Mojokerto, Sunarto, ikut mengawal pemberangkatan Sulami ke Solo. Dia menyampaikan perhatian pemerintah kepada keluarga Sulami diberikan sejak 2008 lalu, seperti bantuan jaminan kesehatan masyarakat, bedah rumah sampai dua kali, raskin, dan pemeriksaan medis terhadap Sulami setiap tiga hari sekali.

“Kemudian belakangan kasus Sulami ini menjadi trending topic di media sosial sehingga banyak bantuan yang mengalir ke Sulami hingga akhirnya hari ini dirujuk ke Solo. Kami terus mendekati keluarga agar Sulami bisa diobatkan ke RS yang baik. Setelah pendekatan beberapa lama akhirnya mereka mau. Awalnya sempat terbentur pada anggota keluarga yang menungguinya,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya