SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Yuni Sukowati (berbaju pramuka) berdialog dengan tim dokter dan Wadir Pelayanan RSUD dr. Moewardi Solo di Rumdin Bupati Sragen, Selasa (7/2/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Penyakit langka, manusia kayu asal Sragen, Sulami, mendapatkan alat bantu berteknologi remote control.

Solopos.com, SRAGEN — Perempuan yang semula didiagnosis menderita ankylosis spondylitis atau rematik sistemik asal Selorejo RT 031/RW 011, Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen, Sulami, 30, akhirnya dipulangkan ke rumahnya setelah dirawat selama dua pekan di RSUD dr. Moewardi Solo, Selasa (7/2/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan hasil uji laboratorium Amerika Serikat, Sulami menderita diffuse idiopathic skeletal hyperostosis atau perubahan otot menjadi tulang secara menyeluruh. Sulami tiba di rumahnya pada pukul 16.00 WIB dengan dijemput keluarganya.

Sementara itu, pada pukul 09.00 WIB, tim dokter spesialis yang dipimpin dr. Arif Nurrudin, Sp.P.D. bersama Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD dr. Moewardi Solo, Purwoko, menemui Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Rumah Dinas Bupati Sragen. Mereka menyampaikan segera memulangkan Sulami ke keluarganya karena rawat jalan lebih baik untuk Sulami dan keluarganya.

Purwoko menjelaskan tim dokter spesialis RSUD dr. Moewardi sudah menyiapkan alat bantu untuk Sulami agar bisa beraktivitas sehari-hari, seperti tongkat untuk menjaga keseimbangan Sulami saat berjalan, alat sendok makan, dan tempat tidur yang didesain khusus dengan teknologi remote control untuk memudahkan Sulami berdiri sendiri.

“Kami sudah memesan peralatan itu. Yang sudah ada tongkat yang setiap hari sudah dicoba Sulami di RSUD. Jalannya bisa lebih cepat,” ujarnya.

Ketua Tim Dokter Spesialis RSUD dr. Moewardi yang menangani Sulami, Arif Nurrduin, menyampaikan selama dua pekan dirawat intensif di RSUD kondisi Sulami semakin membaik. Dia menyatakan tidak ada kekhawatiran pada kondisi fisik Sulami.

Dia mengatakan tim dokter tidak jadi mengoperasi Sulami karena terlalu berisiko. Arif menyampaikan diafragma paru-paru dan infeksi pada kaki Sulami menjadi pertimbangan Arif membatalkan operasi. Arif memilih melakukan rehabilitasi medis terhadap Sulami dengan melibatkan dokter spesialis rehabilitasi medis, dr. Noer Rachma.

“Kami sempat mengambil sampel darah Ibu Sulami dan dites di Laboratorium Amerika Serikat. Hasilnya ternyata bukan ankylosis spondyilitis seperti dugaan awal tetapi mengarah pada diffuse idiopathic skeletal hyperostosis. Kami juga memperlakukan hal yang sama pada Ibu Rodiyah, pasien asal Miri, Sragen. Tetapi sampai sekarang hasil Laboaratorium Amerika Serikat untuk Ibu Rodiyah belum turun,” ujarnya.

Tim dokter berniat melihat kondisi rumah Sulami untuk penyesuaian alat bantu Sulami. Tim dokter akan membuat rekomendasi hasil survei itu dan diserahkan ke Bupati Sragen untuk menindaklanjutinya dengan rehab rumah.

Tim dokter bertolak dari Rumdin Bupati ke Selorejo. Kedatangan mereka diterima Ketua RT 031, Tukimin. Untuk mendukung alat bantu itu, pintu rumah dan pintu kamar akan diperlebar supaya alat bantu tidur bagi Sulami bisa masuk.

“Nanti untuk perbaikan rumahnya dibiayai APBD Kabupaten Sragen. Kami menunggu laporan hasil survei tim dokter RSUD dr. Moewardi Solo. Kami amat berterima kasih kepada tim dokter yang mau peduli kepada warga Sragen. Tentunya alat bantu itu akan disedekahkan untuk Ibu Sulami agar bisa meringankan beban hidupnya. Hal yang sama tentu akan dilakukan untuk Ibu Rodiyah yang mengalami penyakit serupa,” tutur Bupati Yuni Sukowati.

Ketua RT 031, Tukimin, mengatakan Sulami sudah pulang ke Sragen. Dia ikut menjemput Sulami yang juga keponakannya itu menggunakan mobil pribadi dan ambulans. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sragen Hargiyanto juga mendapat laporan Sulami sudah tiba di rumahnya, Selasa sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya