SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Kesehatan Sleman tidak setuju dengan tingginya jumlah penderita penyakit kelamin di Cangkringan disebabkan seks bebas atau berganti-ganti pasangan. Karena itu pihaknya akan menyelidiki penyebab terkait persoalan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Maflidianti tidak setuju jika data terkait tingginya data penderita penyakit kelamin di Cangkringan disebabkan seks bebas atau berganti-ganti pasangan. Untuk dapat menyimpulkan demikian, kata dia, harus melalui penelitian ilmiah dengan responden yang kuat.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

“Jangan menjustifikasi IMS karena berhubungan seks berganti-ganti seks ada kajian akademis dengan banyak responden. Karena ada wanita baik-baik, suami baik-baik juga terkena, karena itu bisa karena jamur,” ujarnya kepada Harian Jogja, Selasa (26/11/2013).

Maflidianti menjelaskan, pada dasarnya penyakit kelamin bisa terjadi pada semua orang dengan berbagai latar belakang.

Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh seseorang yang kurang memperhatikan kebersihan alat kelamin.

Ketidakpedulian pasangan suami istri untuk membersihkan alat kelamin sebelum berhubungan juga bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit kelamin. “Itu bisa terjadi pada siapa saja dengan latar belakang apapun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya