SOLOPOS.COM - Direktur RS dr Oen Solobaru, dr Wibowo Sudoyono (membungkuk) menerima pasien bernama Parjinem, 71, warega Wonosari, Klaten untuk dilakukan operasi di ruang bedah sentral, Sabtu (01/09/2012).

Direktur RS dr Oen Solobaru, dr Wibowo Sudoyono (membungkuk) menerima pasien bernama Parjinem, 71, warega Wonosari, Klaten untuk dilakukan operasi di ruang bedah sentral, Sabtu (01/09/2012).

SUKOHARJO–Dari data nasional sekitar 4,5 juta penduduk Indonesia menderita katarak. Jumlah tersebut bertambah sekitar 240.000 orang per tahun. Mereka mayoritas bekerja di sektor pertambangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para penderita katarak dipengaruhi oleh faktor usia. Sebagai langkah antisipasi, warga Indonesia diminta mengonsumsi buah-buahan dan sayuran organik. Pernyataan itu disampaikan Pengurus Persatuan Dokter Mata indonesia (Perdami) Solo, dr Senyum Indrakila seusai menghadiri peresmian operasi katarak yang digagas Rotary Klub Kartini Solo dan Rotary Klub Solo yang bekerja sama dengan Bank Mandiri, Solo, di hall RS dr Oen Solobaru, Sukoharjo, Sabtu (01/09/2012).

Di Soloraya, ujarnya, data hingga Juli 2012 terdapat 3.000 penderita katarak yang sudah ditangani. “Database berapa jumlah penderita katarak masih dihimpun namun Juli lalu saat di Surabaya dilaporkan telah terdapat 3.000 pasien tertangani.”

Lebih lanjut dr Senyum menyatakan, pada 2020 dunia Internasional memrogramkan bebas katarak. Untuk itu, ujarnya, pihaknya bersama dokter mata se-Soloraya berusaha menangani penderita. “Faktor utama adalah usia dan polusi.”

Ditambahkan Asisten Goverment Rotary Klub, Eji Maria, tahun ini rotary menargetkan 330 pasien. Jumlah tersebut akan diselesaikan hingga Desember tahun ini. Untuk mencukupu kebutuhan operasi, ujarnya, salah satunya dibiayi dar CSR Bank Mandiri senilai Rp330 juta.

“Mencari pasien katarak cukup susah karena prioritas penanganan adalah pasien dari keluarga kurang mampu. Jangan sampai ada pasien yang datang dengan menumpang becak padahal dia dari keluarga mampu sehingga saat kontrol diantar kendaraan BMW,” ujarnya berkelakar.

Sementara itu, Direktur RS dr Oen Solobaru, dr Wibowo Sudoyono menyatakan, hingga Sabtu tercatat 113 pasien yang bisa menjalani operasi.

“Terbanyak dari Sukoharjo berjumlah 38 orang, disusul Solo sebanyak 33 orang, Klaten 20 orang, Karanganyar 11 orang, Wonogiri 2 orang dan Boyolali serta Sragen masing-masing seorang pasien.”
Sedangkan, ujarnya, dari luar Soloraya terdapat tujuh orang berasal dari Kendal, Magetan, Semarang, Tulungagung dan Salatiga. “Jadwal operasi dilakukan 1 September, 15 September dan 6 Oktober.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sardiyono berharap, para pasien semakin percaya diri setelah dilakukan operasi. “Pemkab Sukoharjo mendukung upaya Rotary, mudah-mudahan pasien yang telah menjalani operasi bisa hidup normal, dapat beraktivitas kembali untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga keluarga menjadi sejahtera.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya