SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani berdialog dengan pasien di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Rabu (17/4/2024). (Istimewa/Humas Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, merespons merebaknya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama dua bulan terakhir di wilayahnya. Ia meminta masyarakat melakukan langkah pencegahan guna memutus mata rantai penularan demam berdarah.

Kasus penyakit DBD di Sukoharjo kian mengganas selama dua bulan terakhir. Tidak hanya kalangan anak-anak, virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti juga menjangkiti remaja dan orang dewasa. Mereka mengalami gejala seperti demam tinggi, mual, dan muntak serta nyeri otot dan persendian.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya mengimbau masyarakat agar melakukan upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggal maupun kantor,” kata dia, saat berbincang dengan wartawan di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Rabu (17/4/2024).

Etik mendorong masyarakat agar diberdayakan menjadi kader kesehatan untuk membersihkan jentik-jentik nyamuk di lingkungan masing-masing. Mereka bisa membersihkan bak mandi, perabotan rumah tangga di halaman rumah maupun selokan air yang mampat sehingga menimbulkan genangan air.

Bila genangan air di area rumah tidak dibersihkan berpotensi menjadi tempat bertelurnya nyamuk. “Jangan lupa juga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa diterapkan saat beraktivitas sehari-hari. Ini juga penting untuk mencegah agar tidak menderita sakit,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Etik yang didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) mengunjungi kantor dan rumah sakit yang melakukan pelayanan publik. Selain RSUD Ir. Soekarno, Etik juga mengunjungi kantor Puskesmas Sukoharjo, kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo.

“Saya ingin memastikan pelayanan terhadap masyarakat berjalan lancar setelah cuti bersama Lebaran. Alhamdulillah, berjalan seperti biasa,” urai dia.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Maharani, mengatakan dua anak balita di Kecamatan Sukoharjo meninggal dunia akibat terjangkit penyakit DBD. Kedua balita itu berasal dari Kelurahan Jetis dan Kelurahan Bulakrejo.

Penyakit DBD mulai merebak sejak dua bulan terakhir. Penyakit ini bisa mengakibatkan fatal jika tak segera ditangani. Mayoritas penderita DBD merupakan kalangan anak-anak, termasuk balita. “Kasus DBD pada tahun ini paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, ada warga yang menderita penyakit DBD namun tak sebanyak tahun ini,” papar wanita yang akrab disapa Anik.

Baca Juga

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya