SOLOPOS.COM - Ilustrasi campak. (webmd.com)

Kasus campak kian marak terjadi di Gunungkidul karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk memberikan imunisasi pada bayi

 
Harianjogjac.com, GUNUNGKIDUL – Kasus campak kian marak terjadi ddi Gunungkidul karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk memberikan imunisasi pada bayi. Dinas Kesehatan DIY akan memulai kampanye penggunaan imunisasi Measles Rubella (MR) pada Oktober 2017 mendatang seiring cakupan imunisasi campak yang terus menurun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastuti mengakui maraknya kasus campak yang terjadi di Gunungkidul pada 2017. Jumlah kasusnya hingga Mei 2017 mencapai tujuh kasus anak terserang campak, merupakan kasus tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang biasanya berkisar antara 0 hingga satu kasus.

Sedangkan, di kabupaten lain di DIY tergolong masih normal dengan kisaran antara satu hingga dua kasus bahkan beberapa dinyatakan nihil campak.

“Paling marak sekarang campak di Gunungkidul. Jumlah pastinya tujuh kasus, itu menjadi keprihatinan kami, karena jumlah [tujuh itu] tergolong kasusnya banyak, bahkan dua [saja] itu termasuk banyak,” jelasnya seusai Rapur di DPRD DIY, Kamis (8/6/2017) siang.

Pembayun menambahkan, dari tujuh kasus tersebut rata-rata berpengaruh pada tumbuhkembang anak dengan didominasi balita. Adapun gejala penyakitnya diawali dengan demam kemudian muncul ruam merah di tubuh penderitanya. “Hampir seperti rubela,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya