SOLOPOS.COM - Berita Snowden terkait penyadapan Indonesia di The Guardian (theguardian.com)

Solopos.com, SOLO – Mantan pegawai kontrak Nasional Security Agency (NSA) Edward Joseph Snowden, 30, kembali membocorkan dokumen rahasia lembaga intelijen Amerika Serikat (AS) tempat ia dulu bekerja. Berdasarkan dokumen yang ia beberkan kali ini terungkap bahwa badan intelijen AS turut serta dalam penyadapan yang dilakukan badan intelijen Australia dengan melibatkan 2 operator terbesar telepon seluler terbesar Indonesia.

Kabar itu kali pertama dilansir harian terkemuka AS The New York Times, Jumat (15/2/2014). Kabar itu disebarluaskan pula oleh media-media massa terkemuka Australia dan Inggris seperti Sydney Morning Herald dan The Guardian, serta sederet media massa lain di seluruh dunia. Media massa dunia itu menyertakan pula tanggapan pemerintah Indonesia mengenai fakta terbaru skandal penyadapan Australia dan AS itu sebagai penyeimbang berita mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan Solopos.com, upaya intelijen Australia dalam menyadap komunikasi di Indonesia ternyata melibatkan 2 operator seluler terbesar di Indonesia. Fakta itu bukan berita baru di Indonesia sebab kecurigaan tentang peran yang dilakukan entah secara sadar ataupun tidak, secara terpaksa ataupun tidak oleh operatot ber-corporate colour merah dan ber-corporate colour kuning itu telah diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga yang berlatar belakang pakar telematika Roy Suryo.

Ekspedisi Mudik 2024

Kecurigaan itu menjadi nyata setelah Snowden sendiri yang mengungkapkannya kepada The New York Times. Disebutkan Snowden, demi mengumpulkan data yang diinginkan, Australian Signals Directorate (ASD) pada tahun 2013 lalu mengoleksi hampir 1,8 juta kunci utama enkripsi yang digunakan untuk melindungi komunikasi rahasia dari jaringan telekomunikasi milik operator telepon seluler terbesar di Indonesia dan mengembangkan sebuah cara untuk mendeskripsikan sandi secara keseluruhan.

Lalu bagaimana sikap Indonesia? Menteri Keamanan dan Politik Djoko Suyanto kala dimintai tanggapan tentang fakta baru penyadapan Australia dan AS itu mengaku tidak khawatir. Menurutnya  pemerintah Indonesia tak melakukan komunikasi rahasia melalui telepon. Pernyataan itu, catat The New York Times, dikemukakan Djoko saat Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertandang ke Indonesia guna melakukan pertemuan dengan Menlu RI Marty Natalegawa.

Sementara itu, Penasihat Kepresidenan Indonesia dan juru bicara urusan luar negeri Teuku Faizah mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah memberi masukan kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono terkait masalah ini.

“Memang itu adalah hal yang membingungkan, memata-matai kepentingan nasional Indonesia. Saya ingin tahu apalagi yang diperbuat oleh Snowden. Karena itulah menjadi tanggung jawab negara (AS & Australia) yang terlibat dalam masalah ini agar menangani kekacauan untuk menyelamatkan hubungan bilateral dengan Indonesia,” ungkap Faizah sebagaimana dikutip The Guardian, Minggu (16/2/2014).

Perdana Menteri Australia Tony Abbott sebagaimana diberitakan Solopos.com, mengaku tak bersalah, Abbott menyatakan pemerintahnya tak akan berkomentar terlalu banyak mengenai kasus itu. Meski demikian, ditegaskannya bahwa Australia memerlukan intelijen yang kuat demi mencegah berbagai serangan teroris, termasuk teroris-teroris dari Indonesia.

“Jika media massa ingin terus-menerus membicarakan hal ini pasti akan mendominasi percakapan. Saya kira ini tak akan banyak membantu,” kata Abbott kepada Radio ABC yang dikutip The Syney Morning Herald, Senin (17/2/2014).

Pada sebuah laporan yang diungkap oleh The New York Times, ASD bukan hanya menyadap pembicaraan telepon para terduga teroris tetapi juga para pejabat dan tokoh kunci Indonesia. Bahkan ASD dalam kerja sama dengan NSA memberikan keleluasaan melakukan penyadapan terkait sengketa perdagangan antara Indonesia dan AS dalam perkara ekspor udang dan rokok kretek yang merupakan perkara ekonomi dan melibatkan swasta di AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya