SOLOPOS.COM - Deretan toko di Terminal Purbaya Madiun ditutup pemiliknya selama masa PSBB di wilayah Surabaya, Selasa (29/4/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Sekitar 200 warga kehilangan pekerjaan alias jadi pengangguran setelah Terminal Purbaya Madiun ditutup per Selasa (28/4/2020). Penutupan terminal tipe A itu merupakan dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Surabaya.

Para pengais rezeki di terminal seperti pedagang asongan, pengamen, pedagang makanan dan minuman, penjual oleh-oleh, hingga agen bus sebagian besar sudah menutup usahanya sejak Selasa. Bahkan sebagian besar ada yang sudah tutup sebelum pemberlakuan PSBB karena sepinya pengunjung terminal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Madiunpos.com di Terminal Purbaya Madiun, Selasa, terlihat deretan pertokoan di terminal terututup rapat. Tempat duduk di warung terminal yang biasanya dipenuhi pembeli, terlihat kosong.

Terminal Madiun Tutup Selama PSBB Surabaya, Seluruh Bus Berhenti Total

Pedagang asongan yang biasanya menjajakan makanan di terminal juga tidak terlihat sama sekali. Pengamen yang biasanya mangkal di terminal juga tidak ada.

Seorang pemilik warung di Terminal Purbaya, Sutarsi, mengatakan pendapatannya menurun drastis sejak adanya wabah Covid-19. Dia menuturkan sebagian besar pemilik toko di terminal lebih memilih menutup usahanya dari pada terus merugi.

“Saya tidak tahu sampai kapan ini bisa buka. Kalau inginnya bisa buka terus,” kata dia.

Pemudik di Madiun Dikarantina dengan Fasilitas Seadanya

Nihil Aktivitas

Hal senada disampaikan Komandan Regu C Terminal Purbaya Madiun, Tukimun. “Ya memang sudah tidak aktivitas di terminal. Mereka ya tidak bisa bekerja. Mau menjual makanan ke siapa. Kan tidak ada penumpang bus,” kata dia.

Bahkan, kata Tukimun, beberapa toko dan warung juga sudah beberapa hari sebelum penerapan PSBB telah tutup karena penurunan pendapatan.

Sejak muncul wabah virus corona, jumlah penumpang di terminal ini menurun drastis. Pada hari biasa, jumlah bus yang masuk ke terminal ini bisa mencapai 800 unit dengan jumlah penumpang rata-rata 4.000 orang per hari. Namun, saat wabah terjadi hanya tinggal 200 bus dengan penumpang sebanyak 1.000 orang per hari. Kini hampir tidak ada sama sekali setelah PSBB di wilayah Surabaya diterapkan sejak Selasa hingga 14 hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya