SOLOPOS.COM - Pekerja menggunakan eskavator untuk mengeruk tanah pada proyek pembangunan rel layang Joglo yang memasuki tahap pembuatan detour track di bantaran rel kereta api (KA) Nusukan, Banjarsari, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta maaf kepada warga yang harus memutar otak mencari jalur alternatif akibat rencana penutupan Simpang Joglo dalam beberapa waktu ke depan. Juga karena penutupan itu berpotensi mengakibatkan kemacetan di sejumlah wilayah Kota Solo.

Gibran meminta Dinas Perhubungan (Dishub) segera menyosialisasikan rencana rekayasa lalu lintas penutupan simpang tujuh itu kepada masyakarakat. Hal itu dikatakan Gibran saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (2/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mengenai rencana penutupan Simpang Joglo Solo itu Gibran mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, pekan lalu. Saat itu, Budi Karya berkunjung ke Solo dan sempat menguji coba jalur kereta rel listrik (KRL) rute Solo Balapan-Palur.

“On progres, on track semua. Selama pembangunan mohon maaf pasti ada sedikit kemacetan, ada rekayasa lalu lintas,” ungkapnya. Wali Kota Solo telah meminta Dishub Solo segera melakukan sosialisasi rekayasa lalu lintas kepada masyarakat.

“Biar warga enggak bingung, terutama yang setiap hari lewat situ,” ungkapnya. Sebagai informasi, rekayasa arus lalu lintas di simpang Joglo, Banjarsari, Solo, terkait dengan pembangunan rel layang akan dilakukan mulai bulan ini.

Baca Juga: Pekerjaan Rel Layang Simpang Joglo Dimulai, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Hal itu berkaitan dengan proyek pembangunan rel layang simpang Joglo yang akan dimulai pada awal bulan Juni 2022. Proses pembangunan dimulai dengan relokasi saluran box culvert atau saluran air ke sisi barat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, rencana manajemen rekayasa lalu lintas akibat pekerjaan relokasi saluran box culvert dab detour track KA akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

Penyempitan Jalan

Perinciannya, untuk pengerjaan box culvert pada 7-15 Juni berdampak pada penyempitan jalan sisi tengah simpang Joglo. Pada saat itu, kendaraan berat dialihkan lewat tol untuk menghindari kemacetan.

Baca Juga: Simpang Joglo Solo Akan Ditutup Untuk Pembuatan Detour Track, Kapan?

Kemudian pada 12-13 Juni ada penutupan perlintasan Simpang Joglo sisi utara. Pada momen ini, kendaraan berat tetap dialihkan lewat jalan tol. Kemudian kendaraan kecil dari Jl Ki Mangun Sarkoro yang menuju simpang Joglo dialihkan ke Jl A Yani.

Berikutnya pada pada 14-15 Juni giliran perlintasan sisi selatan yang ditutup. Dampaknya, selain kendaraan berat dialihkan ke tol, kendaraan kecil dari arah Jl Sumpah Pemuda dan jalan Solo-Purwodadi yang menuju ke Simpang Joglo dialihkan ke Jl A Yani.

Pada pekerjaan detour track, juga berdampak pada penyempitan jalan sisi tengah simpang Joglo pada 15 Juni-8 Juli. Kendaraan berat dialihkan ke tol. Penyempitan jalan terjadi sampai beroperasinya rel layang.

Baca Juga: Simpang Joglo Ditutup, DPUPR Solo Diminta Cek Kekuatan Jembatan Sekitar

Selain itu perlintasan Simpang Joglo sisi utara akan kembali ditutup pada 5-6 Juli, dilanjutkan penutupan sisi selatan pada 7-8 Juli. Rekayasa lalu lintasnya sama dengan penutupan perlintasan saat pengerjaan relokasi box culvert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya