SOLOPOS.COM - Pintu air Dam Colo. (JIBI/SOLOPOS/Tri Wiharto)

Pintu air Dam Colo. (JIBI/SOLOPOS/Tri Wiharto)

Pintu air Dam Colo. (JIBI/SOLOPOS/Tri Wiharto)

Solopos.com, WONOGIRI — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) memastikan Dam Colo Barat ditutup Rabu (9/10/2013) pukul 00.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertimbangannya, penundaan penutupan pintu air berpotensi membuat pekerjaan pemeliharaan rutin di dam tersebut terkendala.

Pejabat Humas BBWSBS, Sukoco, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (8/10/2013), mengakui pihaknya sudah mendengar adanya protes para petani di Selogiri terkait rencana penutupan Dam Colo Barat pada Rabu ini. Namun, protes itu, ditegaskannya, tidak mengubah keadaan.

“Tetap ditutup tanggal 9 Oktober, pukul 00.00 WIB. Tidak ada tawar menawar. Ini sudah kesepakatan,” kata Sukoco.

Menurut dia, penentuan Rabu sebagai hari penutupan pintu air di Dam Colo Barat sudah melalui tahap pembahasan lama. Pembahasan dilaksanakan dengan melibatkan Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Areal persawahan di dua provinsi tersebut selama ini mendapat aliran Sungai Bengawan Solo. Dengan demikian, perubahan pada satu kegiatan saja berpotensi mengubah kegiatan di tempat lain.

Untuk itu, Sukoco meminta petani mengerti. Selain itu, dia menegaskan kegiatan pemeliharaan di Dam Colo Barat adalah hal rutin yang dilaksanakan setiap tahun, sehingga para petani semestinya bisa menyesuaikan diri.

Di sisi lain, Sukoco mengingatkan tahun lalu saat BBWSBS setuju menunda penutupan Dam Colo Barat menjadi tanggal 16 Oktober, pihaknya mendapat masalah. Sebab, pekerjaan pemeliharaan belum rampung, padahal pada pertengahan November tahun lalu, hujan sudah turun.

“Kalau hujan turun, pekerjaan pemeliharaan bisa berantakan. Ini kan kita tidak mau. Jadi petani harus menyesuaikan diri bahwa setiap Oktober, Dam Colo Barat akan ditutup selama 31 hari, dibuka lagi nanti sekitar 10 November. Ini untuk operasi pemeliharaan dan perbaikan sarana irigasi yang rusak,” terang dia.

Sementara itu, pada Selasa pagi sempat beredar informasi para petani Selogiri berencana mendatangi DPRD Wonogiri karena harapan mereka agar penutupan Dam Colo Barat ditunda tidak terwujud.

Namun, aksi menggeruduk DPRD itu urung digelar. Petani didampingi Camat Selogiri, Bambang Haryanto, justru merencanakan menyambangi BBWSBS untuk konsultasi mengenai nasib 254 hektare tanaman padi di kecamatan setempat yang berpotensi mengalami puso dengan tingkat kerugian yang bervariasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya