SOLOPOS.COM - Warga dan tim medis memberi pertolongan pertama kepada Tono, penerjun yang mendarat di kebun Kampung Tlebengan, Sragen Tengah, Sragen, Selasa (15/11/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa/Supriyadi)

Penutupan Porkab II Sragen diwarnai insiden. Penerjun mendarat di kebun milik warga.

Solopos.com, SRAGEN — Salah satu penerjun dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jogja, Tono, mengalami patah kaki saat mendarat di kebun kosong di Kampung Tlebengan, Kelurahan Sragen Tengah, Sragen, Selasa (15/11/2016) sore. Peristiwa itu bermula saat 10 orang tim penerjun dari TNI Angkatan Udara (AU) Landasan Udara Adi Sumarmo bersama PASI Jogja meramaikan penutupan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) II Sragen yang dihelat di Stadion Taruna Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penerjun berseragam TNI yang mendarat di kebun singkong, Desa Pecing, Selasa (15/11/2016) sore. Sedianya mereka mendarat di Stadion Taruna saat Penutupan Porkab II Sragen. (Facebook/Raka Seramania Voscom)

Penerjun berseragam TNI yang mendarat di kebun singkong, Desa Pecing, Selasa (15/11/2016) sore. Sedianya mereka mendarat di Stadion Taruna saat Penutupan Porkab II Sragen. (Facebook/Raka Seramania Voscom)

Sebanyak 10 orang penerjun itu menaiki pesawat TNI AU dan mulai terjun pukul 14.30 WIB. Mereka ditargetkan mendarat di Stadion Taruna. Dari 10 orang penerjun itu, hanya beberapa orang penerjun yang berhasil mendarat di Stadion Taruna.

Sebagian besar penerjun mendarat di luar stadion, salah satunya Tono. Sementara dilaporkan juga ada penerjun berseragam TNI yang mendarat di kebun singkong warga Desa Pecing.

Aktivitas para penerjun saat melayang di angkasa menjadi perhatian warga di wilayah Kota Sragen dan sebagian di wilayah Kecamatan Karangmalang.

“Ya, satu penerjun yang mendarat di kebun kosong milik warga di Tlebengan, Sragen Tengah. Di kebun itu ada batu-batuan. Kemungkinan penerjun itu patah kaki kirinya. Kami langsung menghubungi tim medis. Setelah ditangani, penerjun itu langsung dilarikan ke RSUD Sragen,” ujar Lurah Sragen Wetan, Supriyadi, saat ditemui wartawan, Selasa sore.

TNI AU

Supriyadi menyampaikan peristiwa itu kepada pimpinan TNI AU yang berada di Stadion Taruna Sragen. Dia menginformasikan parasut dan perlengkapan lain yang dikenakan penerjun itu masih disimpan di Kantor Kelurahan Sragen Tengah. “Peristiwanya terjadi sekitar pukul 15.00 WIB,” ujarnya.

Salah satu warga yang melihat peristiwa itu, Joko, 48, mengatakan tim medis sempat memasang alat untuk meluruskan kaki kiri penerjun saat memberi pertolongan pertama. “Ada alat seperti digips. Alat itu dipasang sebelum penerjun itu dilarikan ke RSUD Sragen,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Kamhanlan Adi Sumarmo Solo, Mayor Eeng Herwanto, saat dimintai konfirmasi wartawan membenarkan adanya satu penerjun yang cedera pada kaki. Dia bersama anggota lain sempat mencari-cari satu dari 10 orang penerjun itu.

Dia baru mendapat kabar kepastian salah satu orang penerjun cedera dari Lurah Sragen Wetan. Eeng langsung memerintahkan anggota untuk mengambil parasut penerjun itu di Kantor Kelurahan Sragen Wetan karena penerjunnya sudah dibawa ke RSUD.

“Faktor angin yang menjadi masalah bagi penerjun saat landing. Tadi anginnya terlalu besar. Ada 10 orang penerjun. Satu orang yang cedera atas nama Tono. Dia orang sipil dari PASI Jogja,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya