SOLOPOS.COM - Ilustrasi lokalisasi Gang Dolly Subaraya (Istimewa)

Solopos.com, SURABAYA — Realisasi penutupan kompleks lokalisasi Dolly Surabaya masih menunggu anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang belum turun meski ditargetkan ditutup pada Juni 2014.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Kemensos masih menghitung nilai anggaran yang dibutuhkan untuk penutupan lokalisasi terbesar di Surabaya itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kemarin saya ke sana, ke Kementerian Sosial [Kemensos] untuk memastikan anggaran [penutupan] Dolly agar Juni ini bisa kelar. Namun, anggarannya masih dihitung Kemensos,” katanya usai sosialisasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan anggaran di kantor Pemkot Surabaya, Jumat (11/4/2014).

Dia mengatakan bahwa penutupan Dolly cukup sulit lantaran lokasinya besar dan banyaknya jumlah PSK. Selain itu juga banyak ancaman yang terjadi menjelang penutupan. Hanya saja, Risma tidak menyebutkan siapa saja yang mengancam rencana penutupan Dolly.

Saat ini ada sebanyak 375 pekerja seks komersial (PSK) yang sudah terdata untuk program rehabilitasi tersebut. Program rehabilitasi tersebut berupa pemberian bekal seperti latihan keterampilan agar saat para PSK dipulangkan ke kampung halaman sudah bisa memiliki usaha sendiri.

Selama 2013, Pemkot Surabaya telah menutup empat lokalisasi, di antaranya Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari. Untuk menutup empat lokalisasi dan merehabilitasinya, Pemkot Surabaya dibantu Kementerian Sosial sudah menggunakan anggaran lebih dari Rp27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya