SOLOPOS.COM - Mirza Anwar Daud, 22, menjadi salah satu calhaj termuda di antara 1.161 calhaj asal Klaten yang berangkat naik haji tahun ini. Foto diambil, Rabu (24/4/2024) di Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Kisah Mirza Anwar Daud, 22, yang menjadi salah satu calon haji atau calhaj termuda di antara 1.161 calhaj asal Klaten yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun ini menjadi berita terpopuler laman Solopos.com, Kamis (25/4/2024) pagi. Pemuda asal Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Klaten, itu hanya perlu menunggu tujuh tahun sejak mendaftar pada 2017.

Berita terpopuler tersebut mengungkapkan Mirza bisa berangkat naik haji lebih cepat dari seharusnya pada 2037 karena kebijakan kuota penggabungan mahram. Mirza mengatakan awalnya almarhum ayahnya mendaftar untuk berangkat ibadah haji pada 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemudian pada 2017 peraturan pendaftaran harus dicabut. Pendaftaran atas nama almarhum bapak dicabut dan saya didaftarkan. [Seharusnya] Baru berangkat itu perkiraan pada 2037,” kata Mirza saat ditemui Solopos.com di sela latihan manasik haji di kompleks Masjid H. Muklas Himawan, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (24/4/2024).

Pada akhir 2023 lalu, ibunda Mirza bernama Sri Martini menerima panggilan untuk berangkat haji ke Tanah Suci bersama seribuan calhaj lain asal Klaten. Mirza pun berupaya mengajukan penggabungan mahram.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menyediakan kuota pendampingan dan penggabungan mahram. Penggabungan mahram memungkinkan suami-istri atau anak kandung-orang tua yang terpisah waktu keberangkatannya karena waktu mendaftarnya tidak sama untuk bisa berangkat haji bersama-sama.

“Alhamdulillah insyaallah bisa berangkat tahun ini,” kata Mirza. Mirza baru mendapatkan informasi bisa berangkat ibadah haji tahun ini setelah pengajuan penggabungan mahram disetujui pada awal Ramadan lalu. Alhasil, dia langsung mengebut melengkapi persyaratan agar bisa berangkat bareng ibunya.

Mahasiswa semester VI jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIM Klaten itu mengaku bersyukur bisa berangkat haji bareng ibunya dan berada di satu kloter. Dia menjadi yang termuda di kelompoknya.

“Insyaallah selama di sana siap membantu jika diperlukan seperti mendorong kursi roda dan sebagainya,” kata pemuda kelahiran 21 September 2001 itu.

Selain ulasan tentang calhaj termuda asal Klaten, kabar lain tentang relawan Bolone Master dukung Mas Dokter Fauzan untuk maju Pilkada Boyolali, Ketua DPRD Karanganyar kritik medsos Diskominfo, paket wisata Desa Wisata Sangiran, 3 mahasiswa pelaku pembunuhan Sukoharjo ditangkap, hingga polisi bekuk maling uang kotak amal di Wonogiri juga masuk daftar berita terpopuler pagi ini.

Berikut 10 berita terpopuler Solopos.com 24 jam terakhir hingga Kamis (25/4/2024):

Cerita Calhaj Termuda asal Klaten, Hanya 7 Tahun Menunggu untuk Berangkat

Relawan Bolone Master Deklarasi Dukung Mas Dokter Fauzan Jadi Bupati Boyolali

Dituding Pencitraan PJ. Bupati, Ketua DPRD Karanganyar Kritik Medsos Diskominfo

Desa Wisata Sangiran Sragen Tawarkan 3 Paket Menarik, Harga Mulai Rp60.000

Polisi Bekuk Maling Uang Kotak Amal di Eromoko Wonogiri, 15 Anak Kunci Disita

Info Lur, CFD Solo 28 April 2024 Ada Perubahan Jam Pelaksanaan

3 Mahasiswa Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ditangkap Polisi

Cak Imin Tegaskan PKB Mau Gabung Koalisi Prabowo

Prabowo-Gibran Full Senyum! Sah & Resmi Jadi Presiden-Wapres Terpilih 2024-2029

Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDIP, Presiden Jokowi Bilang Begini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya