SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS) DAM COLO--Anak-anak melintas di sekitar Dam Colo, Sukoharjo, Minggu (10/7). Areal persawahan yang dilalui saluran air dari Dam Colo Barat dan Dam Colo Timur memiliki peranan vital bagi peningkatan produksi padi di Sukoharjo. Pasalnya, hampir 60% total produksi padi Sukoharjo diperoleh dari kawasan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Wonogiri (Solopos.com)–Petani di beberapa desa di Kecamatan Selogiri meminta pihak terkait memundurkan jadwal penutupan pintu air irigasi Dam Colo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, saat pintu ditutup pada 1 Oktober, diperkirakan mereka belum panen dikarenakan jadwal musim tanam (MT III) yang mundur sehingga masih membutuhkan pasokan air dari dam tersebut.

Karena itulah, para petani tersebut dengan difasilitasi Pemkab Wonogiri mengajukan surat permohonan pengunduran jadwal penutupan, khususnya untuk pintu Colo Barat minimal sepekan. Surat itu sudah dikirimkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) namun belum memperoleh jawaban.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, kepada wartawan, Rabu (14/9/2011) mengungkapkan ada dua desa di wilayah kecamatan tersebut yang selama ini bergantung pada pasokan air irigasi dari Colo Barat, yaitu Jaten dan Pule. Pada MT III ini, di dua desa itu para petani masih menanam padi. Namun karena takut terkena serangan hama wereng lagi, jadwal MT III mundur.

“Kalau tidak mundur mestinya sebelum Oktober sudah panen, tapi karena mundur kemungkinan baru pertengahan Oktober nanti panen. Artinya petani masih butuh pasokan air. Jika tidak, panen petani tidak akan bisa maksimal. Kasihan kalau sampai itu terjadi. Pada dua MT sebelumnya saja sudah banyak yang gagal panen,” jelas Bambang.

Karena itulah, Bambang berharap para pengelola dam Colo untuk tetap mengalirkan air ke wilayah Jaten dan Pule, paling tidak sampai tanaman padi di dua desa itu panen. “Kami tahu penutupan pintu dam Colo sudah jadi agenda rutin untuk pemeliharaan sarana dan prasarana. Tapi nasib para petani juga mesti dipikirkan,” kata Bambang.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya