SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.Solopos) DAM COLO -- Anak-anak bermain di sekitar Dam Colo, Sukoharjo, Minggu (10/7/2011). Areal persawahan yang dilalui saluran air dari Dam Colo Barat dan Dam Colo Timur memiliki peranan vital bagi peningkatan produksi padi di Sukoharjo dan sekitarnya. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (Dok.Solopos) DAM COLO -- Anak-anak bermain di sekitar Dam Colo, Sukoharjo, Minggu (10/7/2011). Areal persawahan yang dilalui saluran air dari Dam Colo Barat dan Dam Colo Timur memiliki peranan vital bagi peningkatan produksi padi di Sukoharjo dan sekitarnya. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Wonogiri (Solopos.com)-Perum Jasa Tirta (PJT) I memastikan penutupan pintu irigasi Dam Colo akan dilakukan mulai 3 Oktober mendatang. Jadwal ini mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana Dam Colo sudah ditutup pada tanggal 1-2 Oktober.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air PJT I, Winarno, saat dihubungi Espos, Kamis (29/9/2011) mengungkapkan jadwal penutupan pintu irigasi itu sudah menjadi keputusan sidang Tim Koordinasi Pengeolaan Sumber Daya Air (TKP-SDA) sehingga tidak bisa lagi diganggu gugat. Sedangkan mengenai mundurnya jadwal menjadi tanggal 3 Oktober, penyebabnya karena menyesuaikan dengan pola perubahan yang ditetapkan setiap tujuh hari.

“Kebetulan perubahan tujuh hari itu jatuhnya pada tanggal 3 Oktober. Jadi penutupannya dimulai 3 Oktober, bukan tanggal 1 atau 2. Tapi pembukaannya kembali tetap akan tanggal 1 November,” kata Winarno.

Winarno menjelaskan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan selama masa penutupan atau pemeliharaan sarana irigasi tersebut. Di antaranya pemeliharaan pintu-pintu air Dam Colo untuk membersihkan dari sampah-sampah di sekitar pintu.Selain itu, juga pembuatan alur di sekitar intake Waduk Gajah Mungkur (WGM). Satu unit ekskavator sudah disiapkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.  Elevasi WGM saat ini sudah berada di angka 129,92 meter dengan pola 129,50 meter.

Mengenai permintaan para petani di Selogiri agar penutupan diundur selama kurang lebih sepekan, Winarno mengaku tidak bisa memutuskan. “Pola pemeliharaan sarana irigasi ini adalah keputusan TKP-SDA. Sedangkan kami hanya pengelola. Jadi kalau tidak ada instruksi dari TKP-SDA ya kami akan melakukan semuanya seusai jadwal,” kata Winarno.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya