SOLOPOS.COM - Dam Colo Barat (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Dam Colo Barat (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

WONOGIRI -— Sedikinya 25% dari 487 hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Selogiri masih terancam kendati Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo telah menunda penutupan saluran irigasi Colo Barat menjadi 8 Oktober atau mundur delapan hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan keputusan tersebut berarti potensi kerugian petani yang semula diperkirakan Rp7,33 miliar kini menjadi hanya sekitar Rp2 miliar.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Pule, Mulyadi, mengatakan keputusan Jasa Tirta untuk menunda penutupan saluran Colo Barat sangat membantu petani. Dengan keputusan itu, sebagian besar tanaman padi di wilayah Selogiri diperkirakan telah berusia lebih dari 60 hari.

“Walaupun masih berisiko usia tanam padi sudah 60 hari, jadi lebih bisa bertahan meskipun airnya sedikit. Artinya, kami masih punya harapan bisa menyelamatkan 75% hasil panen,” jelas Mulyadi, saat ditemui wartawan, seusai mengikuti pertemuan kelompok tani di Kantor Kecamatan Selogiri, Kamis (20/9/2012).

Mulyadi menjelaskan keinginan petani agar penutupan saluran Colo Barat ditunda berawal dari telatnya masa tanam III tahun ini. Seharusnya masa tanam dimulai sebelum 20 Juli. Namun lantaran saat itu memasuki bulan Ramadan, petani kesulitan mendapatkan tenaga kerja. Akhirnya, sebagian besar petani memulai masa tanam melebihi jadwal seharusnya.

Dia menambahkan, keputusan Jasa Tirta cukup meringankan beban petani. Kini, petani hanya perlu memenuhi kebutuhan air dalam jumlah kecil untuk 10-20 hari ke depan.

“Kalau setelah usia tanaman 60 hari, kebutuhan air tidak terlalu banyak. Bisa kami penuhi dari sumur pantek,” ungkap Mulyadi.

Ke depan, dia mengatakan petani sepakat akan mematuhi jadwal masa tanam padi terakhir 20 Juli. Jika ada petani yang tidak mengikuti jadwal tersebut maka risiko kerugian harus ditanggung petani bersangkutan. Mulyadi berharap protes soal penutupan saluran Colo Barat tidak akan terjadi lagi di lain waktu. Petani, sambung dia, juga mengusulkan agar ke depan Jasa Tirta menetapkan kebijakan menutup saluran Colo Barat pada 10 Oktober-10 November.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto, membenarkan keputusan Jasa Tirta menunda penutupan saluran Colo Barat. Keputusan itu, jelas dia, terungkap dalam pertemuan di Ruang Sidang Kabid Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Rabu (19/9). Bambang menyambut gembira keputusan tersebut sebab sebagian besar tanaman padi para petani di Selogiri dapat terselamatkan.

“Memang belum sesuai dengan harapan kami tanggal 10 Oktober, tapi ini sudah lumayan.” kata dia.

Terkait usulan agar Jasa Tirta menutup saluran Colo Barat menggeser jadwal penutupan saluran Colo Barat dari 1 Oktober ke 10 Oktober dapat dipertahankan di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, petani Selogiri tidak perlu mengajukan protes setiap jadwal penutupan tiba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya