Tahun ini DPD REI DIY menargetkan bisa tumbuh hingga 10%.
Harianjogja.com, JOGJA-Penurunan suku bunga Bank Indonesia disambut gembira oleh pengembang sektor properti. Penurunan suku bungan ini menjadi sinyal positif bagi dunia properti.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sektor properti memiliki satu sifat yang sensitif terhadap besaran suku bunga. Oleh karena itu, keputusan Bank Indonesia yang menurukan BI Rate dan juga pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) akan diterima dengan baik oleh pelaku usaha di bidang properti.
“Pasar akan melihat bahwa kebijakan moneter yang ada mulai dilonggarkan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan global,” kata Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Nur Andi Wijayanto, Senin (27/6/2016).
Ia mengatakan, tahun ini DPD REI DIY menargetkan bisa tumbuh hingga 10% seperti yang sudah dicanangkan sebelumnya. Penurunan BI Rate ini dilihat sebagai bagian dari kebijakan moneter yang diambil BI untuk bisa selaras yang target pertumbuhan yang dicanangkan Pemerintah yakni 5,2% untuk 2016.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) BI DIY Arief Budi Santoso mengatakan, BI Rate kembali turun 0,25 basis poin menjadi 6,50% pekan lalu. Penurunan itu bersamaan dengan pelonggaran aturan plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) KPR.
“Ini upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga tentu mempertimbangkan banyak hal. Dan, tidak menutup kemungkinan akan turun lagi. Terus kami evaluasi,” kata dia.
Ia berharap, penurunan suku bunga ini bisa segara ditangkap oleh perbankan sehingga bisa memberikan kredit dengan bunga yang rendah. Hal itu akan memacu produktivitas masyarakat dan geliat ekonomi akan semakin terlihat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
