SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL–Pengguna gas elpiji memilih tidak kembali menggunakan tabung 12 kilogram meskipun Pertamina merevisi kenaikan harganya.

Pelanggan yang semula menggunakan gas ukuran tabung 12 kilogram tetap memilih pakai ukuran tiga kilogram.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Kebijakan pembatalan belum sampai masyarakat. Tapi saya tetap akan melanjutkan memakai tiga kilogram saja,” ujar Nuri warga Imogiri di sela-sela membeli gas di komplek Pasar Imogiri, Selasa (7/1/2014).

Pemilik pangkalan gas elpiji di Pasar Imogiri Anggi mengatakan setiap hari jatah kiriman dari agen memang terbatas. Ia hanya mendapatkan 150 tabung elpiji untuk ukuran tiga kilogram. Jumlah tersebut harus dibagikan lebih dari 50 pengecer secara bergiliran.

“Kami tidak bisa menambah jatah. Setiap harinya hanya dapat 150 tabung. Kami juga tidak mau menyediakan tabung 12 kilogram,” kata Anggi.

Pembatasan jatah kiriman ini membuat pengecer gas elpiji di tingkat bawah kecewa. Mereka sulit memenuhi permintaan konsumen.

Yuli, pengecer gas elpiji untuk ukuran tabung tiga kilogram di Desa Singosaren Kecamatan Jetis kesal permintaan tinggi di tingkat bawah tidak sebanding dengan kiriman pangkalan dan agen.

Akibatnya perputaran uang ditingkat pengecer cukup lambat.

“Kami butuh tambahan kiriman tapi kok dibatasi padahal banyak yang beralih dari 12 kilogram ke tiga kilogram,” ujarnya.

Di rumah Yuli tercatat ada 32 tabung ukuran tiga kilogram namun tidak berisi. “Kami jualnya Rp17.000 per tabung isi tapi barang sangat terbatas,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya