SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya, PENAMBAHAN KERETA -- Seorang penumpang melihat dari jendela kereta api (KA) kelas ekonomi Senja Bengawan di Stasiun Jebres, Solo, Senin (8/8). Menghadapi Lebaran tahun ini, PT Kereta Api (KA) akan menambah 26 unit angkutan KA untuk memenuhi pelayanan bagi pengguna KA yang diperkirakan mencapai 2,5 juta hingga 2,9 juta orang.

JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya, PENAMBAHAN KERETA -- Seorang penumpang melihat dari jendela kereta api (KA) kelas ekonomi Senja Bengawan di Stasiun Jebres, Solo, Senin (8/8). Menghadapi Lebaran tahun ini, PT Kereta Api (KA) akan menambah 26 unit angkutan KA untuk memenuhi pelayanan bagi pengguna KA yang diperkirakan mencapai 2,5 juta hingga 2,9 juta orang.

Solo (Solopos.com)–Penumpang moda transportasi kereta api (KA) selama arus mudik dan balik Lebaran diprediksi turun 5,2% secara nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika pada tahun 2010 jumlah penumpang bisa mencapai angka 3,1 juta orang, tahun ini hanya diproyeksi 2,9 juta.

Penurunan jumlah penumpang KA itu merupakan imbas diberlakukannya pembatasan jumlah penumpang KA kelas ekonomi dan adanya ketentuan mengosongkan satu gerbong di tiap perjalanan untuk keamanan.

Kepala Humas PT KA Indonesia (Persero), Sugeng Priyono, mengatakan PT KA Indonesia memilih risiko kehilangan penumpang demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang, khususnya penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman.

“Prediksi kita turun 5,2%. Penurunan ini karena pembatasan, juga karena kebijakan mengosongkan satu gerbong di tiap rangkaian,” tegas Sugeng, saat ditemui wartawan, di sela-sela meninjau Stasiun Jebres, Kamis (18/8/2011).

Menurut Sugeng, masyarakat harus mulai mengubah cara berpikir yang selama ini menganggap KA harus menampung semua penumpang. Padahal hal itu tak benar, KA memiliki keterbatasan.

Kendati demikian, PT KA berusaha memberikan layanan yang maksimal. Untuk arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, PT KA menyiapkan 198 KA reguler dan 28 KA tambahan, dengan 1.372 kereta (dikenal masyarakat sebagai gerbong) dan 156 lokomotif. Jumlah tersebut terdiri dari 40% KA komersial (bisnis dan eksekutif) dan 60% KA kelas ekonomi.

Seluruh kebutuhan KA tersebut, lanjutnya, diharapkan dalam kondisi siap jalan 22 Agustus mendatang. Saat ini, dia menjelaskan masih terdapat sejumlah lokomotif yang masuk Balai Yasa, semacam bengkel lokomotif PT KA Indonesia, untuk dibenahi.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya