SOLOPOS.COM - Penumpang naik ke BRT Trans Jateng di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (3/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah penumpang Bus Rapid Terpadu atau BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen meningkat pada bulan kedua pengoperasian.

Kendati begitu, peningkatan jumlah penumpang bus yang berjalan pada jalur Terminal Tirtonadi-Sumberlawang itu belum sesuai target.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola layanan bus tersebut mengusulkan 20 lokasi pemberhentian atau halte sepanjang jalur Solo-Sragen itu untuk mengakomodasi potensi penumpang.

Ketat! Begini Protokol Kesehatan Pada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMK Mikael Solo

Salah satu Koordinator Layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen, Lasdiyanto, menjelaskan tren peningkatan jumlah penumpang bus tersebut selama dua bulan beroperasi.

Jumlah penumpang pada September sebanyak 7.432 penumpang. Jumlah tersebut tak termasuk penumpang layanan gratis sembilan hari pertama.

Sedangkan pada Oktober jumlah penumpang meningkat jadi 14.513 orang. "Awalnya jumlah penumpang sangat melimpah karena gratis. Baru kami mencari penumpang yang sebenarnya setelah sembilan hari pertama. Jumlahnya masih sedikit,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (3/11/2020).

Tak Ingin Ada Lagi Nakes Meninggal Terpapar Covid-19, IDI Sukoharjo Minta Ini Ke Pemerintah

Ia menjelaskan jumlah penumpang BRT Trans Jateng Solo-Sragen tersebut masih jauh dari target. Pengelola menargetkan jumlah penumpang sebanyak 20 orang/bus sekali perjalanan.

Sementara jumlah armada sebanyak 14 bus dengan enam kali perjalanan pergi pulang per hari. Artinya, dalam sebulan targetnya sekitar 100.000 penumpang.

Titik Pemberhentian

"Tantangan yang kami hadapi yakni jumlah titik pemberhentian yang baru 18 titik. Hanya tiga yang sudah dibangun fasilitas halte. Titik pemberhentian tersebut dekat sekolahan. Kami mengusulkan 20 titik pada awal tahun depan,” paparnya.

Targetkan Menang 80% Suara, Tim Bajo Minta KPU Solo Lebih Intensif Sosialisasikan Pilkada 2020

Ia mengatakan BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen menyasar penumpang dari kalangan pekerja atau buruh. Selama ini, ujarnya, calon penumpang kesulitan mengakses titik pemberhentian bus.

Ke depan, ia berharap penambahan titik pemberhentian baru menyasar persimpangan dan layanan kesehatan yang lebih strategis.

"Kami melihat jumlah penumpang paling banyak hari Minggu karena warga ingin berlibur. Objek Wisata Sangiran masih tutup. Jika sudah buka tentu dapat mendongrak jumlah penumpang,” ujarnya.

Pilkada Sukoharjo: Terima Sumbangan, Ini Nilai Dana Kampanye Paslon EA dan Joswi

Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, menjelaskan jumlah penumpang bus yang turun di Terminal Tirtonadi Solo meningkat pekan lalu.

Peningkatan dari luar kota ikut menambah jumlah penumpang BRT Trans Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya